Berita Surabaya
Tangis Haru Emak Supriadi saat Risma Sebut Nama Anaknya : Dulu Sering Bawa Termos Dekat Gawang
Tangis haru emak Supriadi saat Wali Kota Risma sebut nama anaknya : dulu sering bawa termos dekat gawang
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
Hampir semua pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya memberi ucapan selamat kepada Supriadi.
Ada Ketua DPRD Surabaya Armuji, Kaolrestabes Surabaya, Danrem, dan banyak pejabat teras lainnya.
Mereka juga mengajak foto Supriadi.

Kalsum yang duduk di kursi undangan terus menatap haru melihat putra bungsunya itu direbutkan banyak orang.
"Lha kok banyak yang memfoto," ucap Kalsum.
Perempuan penjual rujak dan lontong sayur ini masih ingat empat tahun lalu menjadi masa memilukan bagi Supriadi.
Orang tuanya menggadaikan baju untuk mendaftarkan anaknya masuk sekolah sepakbola.
"Gombal kulo lebokno geden (menggadaikan baju) agar anak saya bisa mendaftar SSB. Saat itu dapat Rp 60.000 untuk mendaftarkan Supri di SSB," kenang Kalsum.
Dia mendaftar setelah sebelumnya menjadi pupuk bawang (pra pemain) dengan sekali ikut latihan membayar Rp 1.000.
Di SSB Rungkut FC, Supriyadi di bawah asuhan pelatih Khoiron.
Pelatih kampung inilah yang mengarahkan bakat dan mengasah Skill istimewa Supriadi.
Kalsum tidak percaya dengan prestasi dan kemampuan olah bola sang anak hingga menjadi Timnas, mengantarkan U-16 menjuarai AFF 2018.
Berbagai rintangan dan tantangan di hadapan Supriadi. Bocah ini dibesarkan dari keluarga sederhana.
Ayahnya, Denan, seorang pekerja kasar menjadi tukang batu.
Ibunya atau Supri memanggilnya Emak, membuka rombong rujak dan lontong sayur di depan gang kecil rumahnya.