Kilas Balik
Kisah Pasukan Elite TNI Bercelana Jeans & Kaos Oblong di Misi Timor Timur - Cerdik Samarkan Senjata
Dalam melaksanakan operasi intelijennya para personel Parako ini kebanyakan memakai celana jean dan kaos oblong serta jarang menenteng senjata
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Mengutip Hendro Subroto dalam 'Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor Timur' (1996), para personel Parako ini pun mendapat julukan sebagai “The Blue Jeans Soldiers”, lantaran gaya bertempur mereka yang terkesan sangar tapi santai itu
Soal The Blue Jeans Soldier juga diulas dalam buku Hendro Subroto lainnya yang berjudul 'Operasi Udara di Timor Timur' terbitan Pustaka Sinar Harapan (2005).
*Artikel ini telah tayang di Intisari dalam judul 'The Blue Jeans Soldiers, ketika Pasukan Elite TNI Beroperasi di Medan Tempur Timor Timur Hanya Bermodalkan Celana Jean dan Kaos Oblong'
Prajurit Kopassus Hadapi Ratusan Pemberontak Fretilin Seorang Diri
Kisah heroik pernah terjadi di medan perang, di wilayah Timor Timur, atau sekarang bernama Timor Leste.
Peristiwa yang terjadi pada 9 Januari 1983 ini, menjadikan Pratu Suparlan seorang yang sangat diingat.
Kala itu, ia bersama timnya tengah berpatroli di wilayah Timor Timur.
Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan anggota lainnya berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.
Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang dijuluki Fretilin si 'krebo hutan'.
Seperti membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat oleh gerombolan pengacau.
300 orang Fretilin membawa senjata, disertai senapan serbu, dan pelontar granat.
Maka terjadilah pertempuran sengit antara Kopassus dengan Fretilin.
Jumlah anggota Kopassus yang kalah banyak dari para pengacau itu, membuat mereka kerepotan.
Ditambah lagi, cuaca ekstrem melanda di tengah sengitnya baku tembak.
Dihujani dengan tembakan yang membabibuta, semakin membuat anggota Kopassus semakin terdesak.