Buaya 'Raksasa' yang Ditangkap di Australia Mencapai Panjang 4,7 Meter, Begini Penjelasan Para Ahli
Benarkah buaya yang ditangkap di Australia layak disebut raksasa? Begini penjelasan para ahli
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Saat itu, warga langsung mengejar sepasang buaya yang berukuran besar kira-kira sepanjang dua meter lebih.
Setelah berhasil ditangkap, warga kemudian mengikat dan menyeret buaya tersebut keluar penangkaran lalu beramai-ramai menikamnya hingga mati.
Polisi yang tiba di TKP tak mampu meredam emosi warga.
Polisi hanya diam menyaksikan warga membantai satu per satu buaya, dari yang berusia bayi hingga dewasa.
Total buaya yang mati sebanyak 292 ekor. Kapolsek Aimas Kompol Emi Fenetyruma ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
"Ditaksir, pengusaha mengalami kerugian ratusan juta rupiah," ungkap Emi.
Aksi amuk warga ini disesalkan sejumlah pihak.
Panji, presenter acara petualangan mengunggak aksi itu di akun instagramnya, Minggu (15/7/2018).
"Lagi lagi... lagi dan lagi... kapan hewan hewan ini bisa hidup nyaman.. di hutan di bantai.. di penangkaran juga tetep di bantai.. mau nyalahin manusia saya juga manusia,mau nyalahin hewan mereka juga punya hak.. jadi siapa yang salah?? @animalstoriesindonesia.id andai hukum indonesia seperti negara tetangga," tulisnya.

Panji juga mengunggah video pembantaian itu di akun instagramnya.
"1 kata.. tak ada hati!," tulisnya.
Menurutnya, manusia bisa hidup berdampingan dengan hewan liar seperti buaya.
Dia mencontohkan tiga lokasi dengan populasi terbanyak di alam, yakni di Sangatta, Kutai, Kalimantan Timur.
Lalu di kampung nelayan Muara Sabar, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi serta di Teluk Kota Palu.
Di sana manusia bisa berbagi tempat tinggal dengan sang predator air tanpa harus ada pembantaian masal.