Seleb
Vita KDI Beberkan Perjuangannya yang Keras Menjadi Juara KDI 2008
Vita KDI, perempuan asal Nganjuk yang jadi juara KDI 2008 membeberkan perjuangannya menjadi juara di ajang tersebut. Ini kisahnya
Laporan Reporter Surya, Sarah E Rumaropen
SURYA.co.id | SURABAYA - Nama Vita Anggraini tentu sudah tak asing lagi di kancah musik dangdut Indonesia.
Namanya mulai banyak dikenal sejak menjadi juara pertama di ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2008.
Sukses jadi juara KDI, wanita asal Nganjuk, Jawa Timur itu kini telah melebarkan sayapnya dengan mulai bermain di film televisi (FTV) dan beberapa kali tampil sebagai MC.
Dalam sebuah kesempatan saat berkunjung di redaksi Harian Surya, Vita menceritakan perjuangannya saat mengikuti audisi KDI sebelum akhirnya jadi juara.
Anak ketiga dari lima bersaudara itu membagikan pengalamannya bersama sang Ibu saat antre audisi.
Vita dan Ibunya mengendarai motor pukul 02.00 WIB dini hari menuju lokasi audisi di Surabaya.
Dengan lokat Jawanya, wanita yang kini berusia 31 tahun itu mengatakan harus bergantian dengan sang Ibu untuk antre audisi yang saat itu diikuti lebih dari seribu orang.
Vita dan Ibunya harus istirahat bergantian untuk bisa tetap bertahan di baris antrean.
Baca: Audisi KDI 2018 di Surabaya, Peserta yang Gagal Dapat Kesempatan Sekali Mengulang Audisi
Baca: Potret Gaya Ceplas-Ceplos Bahasa Jawa Pedangdut Vita KDI yang Tak Dibuat-Buat. Ternyata
Bagi Vita, mengikuti Audisi KDI cukup banyak memberinya pengalaman.
Ia mengatakan musik dangdut memiliki arti tersendiri, Ia berharap dangdut bisa lebih berkembang tidak hanya sekedar dangdut klasik biasa namun juga lebih bisa didengar dengan beragam genre.
Seperti dangdut hip-hop, dangdut campursari, dan sebagainya.
"Sekarangkan sudah ada dangdut hip-hop, dangdut campursari sekarang juga ada dengan memakai bahasa Jawa, tapi tetap cengkoknya dangdut," tutur Vita.
Vita juga menuturkan bahwa dirinya sangat mendukung musik dangdut apapun jenisnya.
"Pokoknya saya sangat antusias dan mendukung banget atas perkembangan dangdut sekarang, biarpun hip-hop atau yang lain itu kan hanya pengembangan dari dangdut sendiri, yang penting saya sangat mendukung sekali" jelas Vita
Berbicara jenis musik dangdut Vita sendiri menuturkan bahwa Ia sebenarnya lebih fokus pada jenis dangdut campursari.
Bukan tanpa sebab, Bapaknya adalah seorang dalang sementara sang bibi adalah sinden.
Ia mengaku musik campursari sudah menjadi basicnya sejak awal di dunia tarik suara.
Lahir dari keluarga yang mencintai instrumen musik Jawa membuat Vita mulai serius menggeluti jenis musik tersebut.
Hal ini terlihat dari keputusannya untuk melanjutkan pendidikan S1 jurusan seni karawitan di sebuah Sekolah Tinggi Seni di Surabaya.
Menyandang gelar sebagai penyanyi sekaligus mahasiswa, membuat Vita masih harus sering bolak-balik Surabaya-Nganjuk.
Optimis
Vita optimis, dangdut campursari suatu saat bisa berkembang dengan baik.
"Karena memang kebanyakan sekarang di TV, orang sudah nggak malu bawain dangdut, orang nggak malu bawain lagu yang ada kata-kata jawannya, udah terbiasalah, nggak malu kayak dulu yang cenderung dangdut klasik asli" jelas Vita sambil tersenyum.
Keberhasilan Vita yang sekarang tentu tak bisa lepas dari peran ajang kontes dangdut (KDI) yang Ia ikuti.
Ia juga mengatakan peningkatan dalam bermusik yang dirasakanya sekarang adalah buah dari perjuangannya selama ini melewati berbagai tantangan saat mengikuti kontes tersebut.
Misalknya saat Vita disuruh bernyanyi India dan koreografinya, Ia mengaku kesulitan karena merasa tidak bisa menyanyikan jenis musik dan berjoget.
Baca: Hampir Vakum 14 Tahun, Fardhan Zee Luncurkan Album Dangdut Terbarunya, Rilis Awal Bulan Depan
Ia juga menuturkan pernah mendapat evaluasi karena tariannya yang kurang kompak.
Meski tak mudah dan mau tidak mau harus mempelajari banyak hal baru, Vita mengaku hal itu justru memotivasinya untuk terus tampil lebih baik.
Ia juga mengatakan bahwa kunci utama dalam keberhasilannya menyabet juara pertama KDI karena melakukannya dengan penuh ketulusan hati, dan tekat yang kuat untuk jadi juara.
Logat Jawa Jadi Keunggulan
Seperti diketahui, Vita lahir dan besar di Nganjuk. Karena itu, tak mengherankan kalau logat Jawa Medok selalu terbawa dalam komunikasi sehari-hari.
Dalam kunjungan ke kantor redaksi Harian Surya misalnya, Vita kerap keceplosan mencampur bahasa Indonesia dengan Bahasa Jawa.
Namun hal ini justru membuatnya tampak terlihat natural dan berbeda dari kebanyakan penyanyi profesional pada umumnya.
Menurut Vita itu justru menjadi sebuah kelebihan.
"Orang kalau saya nyanyi di luar Jawa kebanyakan malah mengenal saya dengan Vita Nganjuk, bukan Vita KDI" jelas Vita
Ia mengaku logat Jawa justru menjadi image dirinya.
"Vita itu medok, medok ya Vita hal itu sudah terkenal sejak saya masih di KDI" lanjutnya
Menurut Vita berbicara medok Jawa memang sudah menjadi kebiasaan dan sulit dihilangkan
Iapun mengungkapkan bahwa tak malu jika kerap keceplosan mengucapkan logat Jawa.
Ia mengatakan bahwa itu adalah dirinya
"Memang diri saya begini" tutup Vita.