Kisah Perjalanan Tupolev Tu-16 Badger TNI AU Hingga Akhir Hayatnya, Pensiun Gara-gara Urusan Politik
Debut dari pesawat Tu-16 ini pun sempat mewarnai beberapa peristiwa penting di Indonesia, hingga pada akhirnya pensiun gara-gara urusan politik
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Akibat manuver yang begitu ketat saat kejar-kejaran, perangkat radar Tu-16 jadi ngadat.
“Mungkin saya terlalu kasar naiknya. Tapi nggak apa-apa, daripada dipaksa mendarat oleh Inggris,” ujar Damanik mengenang peristiwa itu.
Baca: Sosok Pesawat Bomber Australia yang Rencananya Digunakan Membom Jakarta Saat Ketegangan Timor Timur
2. Menyusup ke Australia dan Malaysia
Dilansir oleh Grid.id dari sumber "Bakti TNI AU 1946-2003", Pertengahan 1963, AURI mengerahkan tiga Tu-16 versi bomber (Badger A) untuk menyebarkan pamflet di daerah musuh.
Satu pesawat ke Serawak, satunya ke Sandakan dan Kinibalu, Kalimantan. Keduanya wilayah Malaysia.
Pesawat ketiga ke Australia. Khusus ke Australia, Tu-16 yang dipiloti Komodor Udara (terakhir Marsda Purn) Suwondo bukan menyebarkan pamflet. Tapi membawa peralatan militer berupa perasut, alat komunikasi dan makanan kaleng.
Skenarionya, barang-barang itu akan didrop di Alice Springs, Australia (persis di tengah benua), untuk menunjukkan bahwa AURI mampu mencapai jantung benua kangguru itu.
Maka pada hari H pukul 01.00 WIB, ketiga Tu-16 lepas landas dari markas mereka di Madiun menuju sasaran masing-masing.
Tu-16 terbang rendah untuk menghindari pantauan radar lawan.

Ketika pesawat sampai di wilayah udara Australia, Suwondo dan anak buahnya agak was-was.
Hal ini wajar karena bisa saja pesawat mereka disergap oleh pesawat pemburu RAAF macam F-86 Sabre.
Namun semuanya berjalan lancar, Tu-16 berhasil menyusup ke Australia dan menjatuhkan bawaannya yang berlabel Made In Indonesia tadi tepat di Alice Spring.
Tujuannya ialah memberikan efek psikologis bagi Australia jika berani membantu Malaysia dalam konfrontasi, maka AURI dapat segera melakukan serangan ke negeri Kangguru tersebut.
Padahal Alice Springs ditongkrongi over the horizon radar system. “Untuk memantau seluruh kawasan Asia Pasifik,” ujar Marsma (Pur) Zainal Sudarmadji, pilot Tu-16 angkatan Ciptoning II.
Sedangkan kedua Tu-16 yang terbang menyebarkan pamflet propaganda juga berhasil melaksanakan misinya walaupun sempat diuber-uber oleh pesawat tempur Inggris.