Kematian Syahid Perawat Cantik Razan Najjar yang Ditembak Tentara Israel, Ditangisi Ribuan Orang

Ribuan orang menangis saat mengiringi pemakaman perawat muda nan cantik Razan Najjar yang masih berusia 21 tahun.

Editor: Tri Mulyono
Manartv.com
Razan Najjar. 

Najjar merupakan penduduk Khuzza, sebuah desa pertanian yang terletak di dekat perbatasan dengan Israel.

Hingga akhir hidupnya, Razan Najjar ingin membuktikan bahwa wanita bisa mempunyai andil dalam masyarakat Palestina di Gaza.

"Menjadi tenaga medis bukan hanya pekerjaan untuk seorang pria, tapi untuk wanita juga," kata Razan al-Najjar dalam sebuah wawancara di kamp protes Gaza bulan lalu.

Berikut foto-foto Razan Najjar saat menjadi relawan Palestina:

Razan Najjar
Razan Najjar (New York Times)
Razan Najjar
Razan Najjar (New York Times)

Razan Najjar juga pernah berkata kepada ayahnya sebelum dia meninggal dunia.

Ia mempunyai tekad untuk menyelamatkan nyawa dan memberi pesan damai kepada dunia.

"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang. Dan mengirim pesan ke dunia: Tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja," ujar ayah Najjar.

Saat peristiwa penembakan itu terjadi, Razan Najjar berada 100 meter dari pagar dan sedang membalut pria yang terkena tabung gas air mata.

Kepergian Najjar tentu menyisahkan duka. Terutama bagi keluarganya.

Ribuan orang pun menghadiri pemakaman Razan Najjar. Teman-teman dan rekannya menangis meratapi kepergiannya.

Foto-foto lain saat Razan Najjar menjadi relawan:

Razan Najjar
Razan Najjar (New York Times)
Razan Najjar.
Razan Najjar. (New York Times)

Konflik Palestina tak kunjung usai

Setidaknya 120 orang Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak "Great March of Return" dimulai di Jalur Gaza pada 30 Maret. Empat belas anak-anak termasuk di antara orang-orang Palestina yang jatuh jadi korban, Presstv melaporkan.

Sekitar 13.300 warga Palestina juga menderita luka-luka, 300 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Wilayah-wilayah pendudukan telah menyaksikan ketegangan baru sejak Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember 2017 mengumumkan pengakuan Washington atas Yerusalem al-Quds sebagai "ibu kota" Israel dan mengatakan AS akan memindahkan kedutaannya ke kota.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved