Sambang Kampung Surabaya

Menyambangi Kampung Pondok Benowo Indah RT 1 RW 11, Ubah Gersang Jadi Hijau

Warga saling bergotong-royong untuk menghijaukan kampung dengan memanfaatkan lahan kosong di depan rumah serta membuat green house.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: irwan sy
surya/danendra kusumawardhana
Suasana kampung Pondok Benowo Indah RT 1 RW 11, kelurahan Babat Jerawat, kecamatan Pakal, Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Warga kampung Pondok Benowo Indah RT 1 RW 11, kelurahan Babat Jerawat, kecamatan Pakal, Surabaya, mengubah kampung mereka menjadi lebih hijau.

Warga saling bergotong-royong untuk menghijaukan kampung dengan memanfaatkan lahan kosong di depan rumah serta membuat green house.

Kampung Pondok Benowo Indah RT1 RW 11 dijuluki sebagai Kampung Seni, yang juga memiliki arti akronim yaitu sejuk dan indah.

"Sebelum menjadi hijau seperti sekarang, dulu kampung RT 1 sangat panas dan gersang," kata Lilis Widiastuti selaku Ketua RT.

Lilis mengatakan warga mulai melakukan penghijauan kampung dua tahun lalu. Setiap seminggu tiga kali warga menanam satu tanaman.

"Secara bertahap saya bangkitkan minat warga untuk menanam tanaman. Dulu tanaman yang berada di kampung kami bisa dihitung," ujarnya.

Untuk membangkitkan semangat itu, Lilis mempunyai strategi dengan mengikutsertakan kampungnya pada salah satu lomba kebersihan yang diadakan oleh pemerintah Surabaya.

Lilis rela membeli tanaman hingga ke daerah Mondoluku Gresik, sebab harganya relatif lebih murah.

"Saya memborong tanaman di Mondoluku di Gresik. Setelah sampai di kampung, warga mengganti uangnya. Kami menghijaukan kampung dengan biaya urunan warga dan menggunakan uang pribadi," terang Lilis.

Lilis mengaku, awal mula mengajak warga untuk menghijaukan kampung terbilang sulit. Lantaran masih banyak warga yang belum sadar akan penghijauan.

"Namun, warga menjadi mandiri dan lebih terbiasa untuk menanam tanaman," ungkap wanita berkerudung ungu ini.

Saat ini kampungnya telah memiliki koleksi 80 tanaman dari jenis toga, hidroponik, buah-buahan. Dari 80 tanaman tersebut diantaranya klengkeng, jambu air, kedondong, cabe, sawo, pagoda, kulbanda, anggrek, Asoka, pucuk merah, dan sawi.

Selain itu, Lilis menyarankan agar menanam tanaman yang mudah dikembangbiakan. Tujuannya agar warga bisa memangkas biaya pengeluaran.

"Saya juga menyarankan kepada warga agar menanam tanaman yang bisa dicangkok seperti belimbing dan puring," sebutnya.

Selanjutnya, dalam hal perawatan Lilis dan warganya rutin mengadakan acara kerja bakti. Selain itu juga, menjadi tanggung jawab masing-masing warga merawat tanaman yang berada di depan halaman rumahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved