Bom Surabaya

Kisah Lengkap Bocah Perempuan 7 Tahun yang Ikut Ngebom Polrestabes Surabaya Kuras Air Mata

Sejumkah netizen mengaku menangis setelah mengetahui cerita lengkap tentang bocah yang hanya diketahui berinisal AIS.

Editor: Tri Mulyono
Youtube
Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal Saiful Faton membopong bocah yang diajak orangtuanya mengebom Polrestabes Surabaya. 

SURYA.CO.ID - Cerita Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal Saiful Faton tentang bocah perempuan 8 tahun yang diajak ibunya menjadi pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya menguras air mata netizen (warganet).

Sejumkah netizen mengaku menangis setelah mengetahui cerita lengkap tentang bocah yang hanya diketahui berinisal AIS.

Sang ayah dan ibu tega mengajak bocah tak berdosa itu melakukan kejahatan keji, mengebom Polrestabes Surabaya dan merenggut nyawa orang-orang tak berdosa.

Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).

Kejadian ini terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB.

Di media sosial beredar rekaman CCTV detik-detik saat bom bunuh diri meledak.

Video CCTV tersebut sangat jelas merekam saat bom meledak dan melukai beberapa anggota polisi yang berjaga.

Baca: Ini Rencana Tuhan, Begini Nasib Bocah 7 Tahun yang Diajak Mengebom Polrestabes Surabaya

Baca: Tagar Teroris Jan**k Jadi Trending Topic di Twitter, Begini Kemarahan Arek-Arek Suroboyo

Baca: Pelaku Bom Tiga Gereja Surabaya Punya Usaha Minyak dan Hidup di Rumah Elite Seharga Rp 1,5 M

Baca: Dalang Kondang Ki Enthus Sasmono Meninggal, Pjs Bupati Tegal Sinoeng N Rachmadi Sampaikan Pesan ini

Awalnya, terlihat sebuah mobil hitam sedang melaju di depan pintu penjagaan.

Ada sekitar 4 polisi yang tengah berjaga, lalu ada 2 orang pria lainnya di dekat lokasi.

Mobil tersebut berhenti di depan pos penjagaan.

Tiba-tiba, ada 2 sepeda motor datang dan langsung dihadang 2 petugas polisi.

Pengendara sepeda motor di depan berboncengan.

Sementara motor di belakangnya dikendarai pria yang membonceng diduga anak kecil dan seorang wanita.

Saat diberhentikan, tiba-tiba terjadi ledakan besar.

Baca: Risma: Nalarku Gak Sampai. Kita yang Mengandung, Disusui, Disuapi kemudian Diajak Mati

Baca: Ali Fauzi : Pelaku Teror Bom Bunuh Diri Ajak Seluruh Keluarga Agar Masuk Surga Bersama

Ternyata empat pengendara motor itu lah pelaku bom bunuh diri.

Bom bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua sepeda motor, yakni Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.

Keluarga tersebut beranggotakan 5 orang, 4 di antaranya tewas di tempat.

Sedangkan, satu anak kecil kelahiran 2010 hidup dan kini dalam kondisi terluka.

Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

AKBP Roni Faisal Saiful Faton merupakan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.

"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.

Baca: Tak Disangka, Anak Anton Febrianto Lakukan ini ke Dua Adiknya setelah Bom Orangtuanya Meledak

Begitu anak berdiri, kata Roni, dirinya kemudian berlari dan menyambar anak perempuan berumur 8 tahunan itu.

"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.

Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci.

Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam tayangan Kompas TV.

Saat menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam.

Dikutip dari TribunnewsBogor (grup Surya.co.id), inisial nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.

Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial. Sang anak telah dilarikan di rumah sakit.

Seorang anak kecil terlihat selamat dari bom yang meledak di gerbang pemeriksaan.

Bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.

Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.

Polisi yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.

Tim inafis Polrestabes Surabaya mencoba menghampiri, namun AKBP Ronny Faisal langsung menggendongnya.

Ia membawa bocah berusia sekitar 7 tahun itu untuk masuk ke Mako Polrestabes Surabaya.

AKBP Ronny Faisal pun menjelaskan kronologi kejadiannya melihat bocah yang belum diketahui namanya itu.

"Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang," katanya pada TribunJatim.com (grup Surya.co.id) melalui sambungan telepon.

"Posisi sudah meledak dan dia ada diantara dua motor itu," sambungnya.

Baca: Ketakutan Ayu Ting Ting Mengetahui Ibu Bawa Anak-anaknya Lakukan Bom Bunuh Diri

Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.

"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.

Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.

Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.

"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.

"Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," tambahnya.(tribunjatim.com)

Baca: Sosok Keluarga Puji Kuswati di Mata Tetangga, Rumahnya Pernah Jadi Tempat Latihan Silat, Lalu . . .

Berikut videonya:

Baca: Demi Balas Dendam, 3 Keluarga Nekat Ledakkan Bom Bunuh Diri di Surabaya, Bukan Soal Agama

Baca: Siapa Sosok KH Terduga Teroris yang Dicari Densus 88 di Pasuruan?

Baca: Sosok Dita Supriyanto, Dalang Bom 3 Gereja di Surabaya, Tinggalkan Belang saat Kuliah di Unair

Baca: Dandan Layaknya Wanita Asli, Aming Dipuji Netizen Lebih Cantik dari Lucinta Luna. Benarkah?

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunjatim.com  berjudul: Fakta Terbaru Terungkap Gara-Gara Tulisan di Celana Dalam Anak Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved