Berita Malang Raya
Anak Tukang Bengkel Dari Malang Raih Nilai Unas SMA Tertinggi di Jawa Timur
Alikha, siswi SMAN 1 Lawang, anak tukang bengkel, berhasil meraih nilai Unas tertinggi di Jawa Timur. Ini sosoknya
Penulis: Benni Indo | Editor: Eben Haezer Panca
Ia mendapat kabar saat sedang bekerja di di bengkel milik temannya. Lelaki yang sudah bekerja di bengkel sejak 1994 itu awalnya mengira kalau putri pertamanya menjadi yang terbaik di kelas.
“Lah ternyata se Jawa Timur. Ini memang di luar dugaan. Namun saya bersyukur,” urai suami Susi Widiati itu.
Suud pun mengutarakan kesenangannya atas pencapaian anaknya. Ia menyerahkan semuanya kepada anaknya pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi.
Suud sangat mendukung Alikha melanjutkan ke perguruan tinggi. Meskipun, ia harus bekerja keras di bengkel.
Dijelaskan ayah dua orang anak itu, dalam sebulan ia mendapatkan pendapatan kisaran Rp 2.5 juta hingga Rp 4 juta. Namun Suud tak mau patah arang untuk menyekolahkan kedua anaknya.
“Ada adik masih kelas 4 SD. Sedangkan ibu, menjadi ibu rumah tangga saja,” tuturnya.
Suud berharap putri pertamanya bisa mendapatkan beasisiwa atau keringanan biaya kuliah. Ia juga menceritakan kalau Alikah sebelumnya mendapatkan jalur undangan di Universitas Brawijawa dan Universitas Negeri Malang. Namun nama Alikha tidak masuk di dalamnya.
“Padahal Smanela yang ambil Bahasa Jerman hanya satu, anak saya saja. Saya tidak tahu kenapa Alikha tidak lolos,” terangnya.
Berbeda dengan Alikha, Suud ingin anaknya sekolah di STAN dan bekerja sebagai pegawai pajak. Namun ia tidak memaksakan hal itu kepada putrinya. Menurutnya, putrinya memiliki pilihannya sendiri.
Suud juga sedikit menceritakan keseharian Alikha di rumah. Di rumah, keseharian Alikha terbilang biasa. Namun Suud mengatakan ada jam khusus bagi Alikha untuk belajar. Biasanya selepas isya hingga sekitar pukul 10.
“Saya sebagai orangtua bangga, sekaligus berterima kasih kepada para guru dan teman-temannya juga,” pungkasnya.
Kepala Sekolah SMA N 1 Lawang, Supaat Msi mengatakan pencapaian Alikha itu merupakan pencapaian yang baru pertama kali terjadi di SMAN 1 Lawang. Biasanya, SMAN 1 Lawang hanya mencapai di tingkatan kabupaten saja.
“Ini kali pertama mencapai tingkatan provinis,” tandasnya.
Atas pencapaian itu, Supaat berencana akan memberikan reward kepada Alikha berupa uang pembinaan dan buku bacaan. Dari SMAN 1 Lawang, ada dua siswa yang masuk 10 besar.
Selain Alikha di urutan pertama, ada nama Erlista Maulidhea Vara yang berada di urutan ketiga.
Atas pencapaian ini, Supaat akan berupaya mempertahankan prestasi yang telah terukir. Ia mengatakan, tritmen yang saat ini diterapkan akan dipertahankan untuk anak-anak SMA N 1 Lawang berikutnya.