Sisi Lain Praktik Prostitusi 'Ayam Kampus' dan 'Ayam Abu-Abu', Mereka Juga Manusia!

Dalam beberapa hari ini warganet dikagetkan pengakuan siswi SMA yang nekat menjual keperawanannya Rp 1,5 juta.

Editor: Tri Mulyono
habibur rohman
Bid Humas Polda Jatim menunjukkan barang bukti praktik prostitusi ayam kampus, Selasa (20/12/2016). 

SURYA.CO.ID - Dalam beberapa hari ini warganet dikagetkan dengan pengakuan seorang siswi SMA di Tangerang, Banten yang nekat menjual keperawanannya Rp 1,5 juta usai ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Diyakini tidak hanya satu siswi yang terjerat bisnis prostitusi. Ini hanyalah fenomena gunung es, jumlah pastinya diperkirakan makin banyak.

Lalu apa sebenarnya latar belakang dan motif  anak-anak generasi bangsa itu memilih lembah hitam untuk menjalani hidup?

Tribun Network (grup Surya.co.id) dalam beberapa waktu terakhir mewawancarai sejumlah siswi dan mahasiswi di berbagai daerah yang menjalani bisnis prostitusi.

Berikut laporannya:

Fenomena 'ayam kampus' atau prostitusi yang melibatkan kalangan mahasiswi juga masih eksis di Semarang, Jawa Tengah.

Meski sulit untuk menemui para pelaku bisnis esek-esek ini, pengakuan dari beberapa orang yang berhasil ditemui Tribun Jateng (grup Surya.co.id) cukup mengejutkan.

Menjadi 'ayam kampus' tentu bukan bagian dari cita-cita Kenanga, mahasiswi universitas swasta di Kota Semarang.

Ia pun segan dan malu jika lingkungan di kampus, atau bahkan keluarga mengetahui dunia hitam yang digelutinya sejak setahun terakhir.

Tak ingin identitas aslinya tersebar, Kenanga menggunakan nama samaran.

"Akun di medsos, semunya pakai nama samaran, saya juga selektif saat menerima permintaan pertemanan," ucapnya, kepada Tribun Jateng, yang berhasil mewawancarainya baru-baru ini.

Selain itu, Kenanga memilah-milah mana medsos, nomor telepon, dan aplikasi pesan untuk berkomunikasi dengan teman-teman kampus, keluarga, serta untuk 'bekerja'.

Menurut dia, hal itu mutlak diperlukan, guna menjaga privasi dari gangguan orang-orang yang tak diinginkan.

"Nomor untuk kerja kan sewaktu-waktu bisa ganti. Beda dengan kontak untuk teman-teman, terlebih keluarga," tuturnya.

Selain itu, kepada keluarga Kenanga mengaku bekerja di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Kota Lumpia dengan gaji yang cukup menjanjikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved