Selamatkan Tri Sutrisno, SBY, hingga AM Hendropriyono, Dokter Terawan Malah Dipecat

Metode 'cuci otak' Dokter Agus Terawan dipersoalkan, meski telah mengobatai ribuan orang penderita stroke.

Editor: Tri Mulyono
cek and ricek
Terawan Agus Putranto 

@ade_kasep99#save terawan#

Seperti diberitakan, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan, dr Terawan terbukti melakukan pelanggaran etik kedokteran yang berat.

Majelis Kehormatan Etik IDI memecat sementara (selama setahun) dr Terawan sebagai anggota IDI.

Menurut surat berkop Pengurus Besar IDI, pemecatan terhadap dokter tentara yang kini menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto Jakarta itu terhitung sejak tanggal 26 Februari 2018.

Metode 'cuci otak' yang diterapkan dokter Terawan bagi penderita stroke menjadi masalah dan membuat IDI meradang sampai memecatnya. 

Masalah jadi berlarut-larut lantaran Kepala RSPAD dan anggota tim dokter Presiden itu enggan menanggapi undangan pemeriksaan terhadap praktik 'cuci otak' itu ke rekan sejawatnya di IDI. 

Dikutip Surya.co.id dari ceknricek.com, IDI menilai penerima Bintang Mahaputera Naraya itu tidak terbuka dan selalu tak mau memberikan penjelasan di forum ilmiah kepada sesama sejawat kedokteran.

Padahal ada kecemasan akan keamanan dan risiko terapi itu bagi pasien.

Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itusecara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.

Ini dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di area otak.  

Penyumbatan dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet. Jika ini terjadi, saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.

Kondisi inilah yang terjadi pada pasien stroke.  Sumbatan itu lewat metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.

Bagaimana caranya membersihkan sumbatan?  Ada pelbagai cara. Mulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED), yang kemudian dibantu terapi. Hasilnya diakui cukup bagus. 

Selain itu, ada juga cara lain memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi pengaruh pada pembuluh darah.

Cairan itu juga menimbulkan efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved