Citizen Reporter
Ini Kaligrafi Sesanti Aksara Jawa
Ujian praktik di SMPN 4 Kota Probolinggo untuk Bahasa Jawa membuat siswa bersemangat. Mereka diminta membuat kaligrafi bahasa Jawa.
Ujian praktik Bahasa Jawa yang diadakan di SMP Negeri 4 Kota Probolinggo cukup unik. Mereka membuat kaligrafi.
“Wah, Pak lihat gambarku ini! Bagus lho,” celetuk Rendy Raihan
Celetuk itu memancing teman lain untuk memamerkan hasil karya juga berkomentar dengan seru. Ujian Bahasa Jawa itu menjadi perbincangan hangat.
Selama sepekan, seluruh siswa kelas IX wajib mengikuti ujian praktik yang pelaksanaannya dimulai Rabu-Selasa (21-27/3/2018). Sehari ada dua sesi ujian.
Satu sesi disediakan waktu selama dua jam untuk menyelesaikan ujian praktik. Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian Ujian Sekolah. Tujuan kegiatan itu untuk menilai kompetensi siswa terhadap mata pelajaran dengan materi tertentu yang telah disepakati.
Budi Rusmanto, penguji ujian praktik Bahasa Jawa menjelaskan, tahun ini untuk ujian praktik mengambil materi menulis aksara jawa. Namun, yang berbeda adalah siswa diajak untuk menulis dalam bentuk kaligrafi.
Tulisan kaligrafi diwajibkan dari sesanti Jawa. Berbagai bentuk dapat dipilih diantaranya, bebasan, saloka, paribasan.
“Baiklah, sekarang silakan lihat pedoman penilaian di papan tulis. Ada empat hal yang dinilai, yaitu ketepatan, keindahan, kelengkapan, dan kreativitas,” kata Budi.
Ketepatan meliputi penulisan aksara Jawa dengan aturannya. Keindahan meliputi hiasan pendukung kaligrafi. Kelengkapan meliputi penjelasan makna dari kaligrafi. Kretaivitas meliputi bentuk dan pewarnaan kaligrafi.
Siswa terlihat antusias menuangkan ide di atas kertas gambar berukuran A4. Mereka membuat kaligrafi sesuai dengan kreasinya.
Menurut Nabila Wanda, itu adalah tantangan unik. “Semacam menulis aksara Jawa dengan teknik doodle. Ujian ini mengasyikan walaupun belum pernah menulis aksara Jawa dengan bentuk kaligrafi,” kata Nabila.
Lain pula pendapat Pramaditya Suwarno. Dia senang mengikuti ujian praktik karena pelajaran bahasa yang lain menilai dalam keterampilan berbicara.
“Di ujian ini saya dapat menuangkan keahlian dalam menulis aksara Jawa dalam gambar,” katanya.
Pembelajaran bahasa Jawa memiliki andil dalam pendidikan karakter. Melalui menulis sesanti, diharapkan siswa mendapat pengalaman yang bagus. Secara tidak langsung, ketika menulis kaligrafi sesanti, siswa akan terlatih untuk menulis aksara Jawa.
Sutriono Hariadi
Guru Bahasa Jawa SMPN 4
Kota Probolinggo