Hari Raya Nyepi 2018
2 Alasan Internet Data Ponsel Android Dimatikan Total di Hari Nyepi 2018
Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali menginginkan Hari Raya Nyepi 2018 berjalan lebih khidmat.
Kantor tempat Nandang bekerja memintanya meliput suasana Nyepi, khususnya di wilayah Kuta dan sekitarnya.
Karena tidak bisa bebas berkeliaran saat Nyepi maka para jurnalis mendaftarkan diri di desa adat setempat untuk mendapat izin dan diberikan tanda pengenal khusus.
"Sebelumnya kalau liputan Nyepi kita menginap di bale banjar tempat ditugaskan," ujarnya.
Mengenai penghentian layanan internet pada tahun ini, Nandang mengaku tidak ingin masuk ranah perdebatan pro dan kontra karena keputusan itu sudah dibuat.
Selain itu, dengan matinya sambungan internet, Nandang akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga pada hari Nyepi.
"Ya ambil baiknya saja, Nyepi tahun ini bisa libur. Jadi bisa kumpul sama keluarga dan menjalankan tapa brata penyepian," ujar Nandang.
Sementara itu, warga Denpasar lainnya, Ni Made Wicita Ningsih, mengatakan, dia mengisi hari Nyepi dengan menyewa VCD di rental terdekat dan membeli cemilan.
Sebelum ada kebijakan internet dimatikan, dia mengisi waktu dengan menyaksikan hiburan melalui ponsel, baik menonton YouTube maupun sekadar chatting dengan teman-teman.
"Sekarang nonton film pakai VCD lagi," ujar Wicita. Seperti halnya warga lain, Wicita tidak punya pilihan selain menerima keputusan tersebut.
"Maunya tidak dimatikan, tapi mau gimana. Ya kita ikuti saja," katanya.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, mengatakan, imbauan menghentikan layanan seluler merupakan kesepakatan dari berbagai elemen masyarakat.
Ada sejumlah pertimbangan hingga keputusan ini dibuat.
Pertama, untuk menjaga kekusyukan selama menjalankan tapa brata penyepian. Salah satu pantangan saat Nyepi adalah amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.
"Biar umat lebih fokus dan bisa menjalani amati lelanguan," tutur Sudiana.
Alasan kedua, menurut Sudiana, adalah demi keamanan. Belajar dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, gesekan antar-masyarakat terjadi akibat informasi di media sosial.
"Tahun lalu kan ada kejadian pecalang mengamankan warga, tapi di media sosial informasinya malah dipelintir, akhirnya jadi ribut," ujar Sudiana.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Hari Raya Nyepi, Internet Mati Pengaruhi Aktivitas Jurnalis dan Warga Bali"