Berita Lamongan
Polisi di Lamongan Lelang Burung Murai Kesayangan di Media Sosial. Alasan di Baliknya Sungguh Mulia
Seorang polisi di Lamongan menggelar lelang burung Murai lewat media sosial. Tujuan lelang itu sungguh mulia...
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | LAMONGAN - Bripka Purnomo, anggota Polsek Babat, Kabupaten Lamongan, melelang seekor burung Murai Blorok kesayangannya melalui media sosial Facebook.
Burung yang kabarnya pernah ditawar orang seharga Rp 3,5 juta itu sengaja 'dilepasnya' ke siapapun yang menawar dengan harga tertinggi.
Hal itu dia lakukan bukan karena sedang butuh uang, tetapi untuk membantu seorang nenek bernama Mbah Nur.
Perempuan yang tinggal di RT 3/RW 1 kelurahan Banaran, Kecamatan Babat tersebut adalah perempuan miskin yang sedang sakit parah.
Aksi sosial semacam ini sejatinya bukan yang pertama kali dilakukan oleh Bripka Purnomo. Dia cukup ringan tangan untuk memberikan bantuan kepada anak sekolah, tunawisma alias gelandangan, maupun keluarga miskin.
Nah, untuk menolong Mbah Nur, Purnomo menawarkan Murai kesayangannya dengan harga pembukaan Rp 3,5 juta, Rabu (28/2/2018) silam. Rencananya, lelang itu akan ditutup Senin (5/3/2018), tepat pukul 12.00 WIB.
Purnomo mengatakan, uang hasil lelang seluruhnya akan diserahkan ke Mbah Nur untuk biaya berobat. Dia tak ragu meski burung tersebut sudah memiliki kicau yang lebih indah dibandingkan saat pertama kali dia merawat.
"Ndak papa, untuk membantu Mbah Nur yang sedang sakit dan perlu tambahan biaya berobat, ikhlas saya jual," katanya.
Apa yang diungkapkan itu tidak beda dengan yang ditulisnya di akun media sosial pribadinya.
Bripka Purnomo yang membuka bidding atau harga penawaran, memastikan tak akan mengambil untung sepeserpun.
Ia membuka bidding seharga Ia membeli Murai Blorok satu tahun yang lalu. Prinsipnya, siapapun yang berani menawar dengan harga tertinggi, itulah pemenangnya dan berhak memboyong "sang pelopor" pulang.
"Lelang kami buka dengan harga Rp 3,5 juta," katanya.
Diabetes

Tentang orang yang akan disantuninya lewat hasil lelang, Purnomo menyebut bahwa Mbah Nur mengidap diabetes atau kencing manis yang sangat parah. Selain itu, perutnya juga tampak sudah membesar.
Dia menambahkan, mbah Nur berasal dari keluarga tak mampu.
Meski memiliki enam anak perempuan, namun mereka semua juga hidup serba kekurangan.
"Semua anak mbah Nur miskin,"ungkap Purnomo.
Sembari menunggu uang hasil lelang burung, tindakan awal sudah dilakukan, mbah Nur sudah dibawa oleh tim relawan Babat Peduli ke Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Babat untuk menjalani perawatan intensif.