Gerhana Bulan Total
Ini Makna dan Keutamaan Salat Gerhana Bulan saat Bluemoon dan Supermoon Nanti Malam
Gerhana Bulan total akan berlangsung, Rabu (31/1/2018) malam nanti. Ini keutamaan lakukan salat gerhana bulan.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Gerhana Bulan total akan berlangsung, Rabu (31/1/2018) malam
Sejumlah masjid atau majelis keagaaman kemungkinan besar banyak yang akan menggelar acara salat gerhana bulan bersama.
Sebagian umat Muslim mungkin ada yang belum tahu kenapa ada salat gerhana bulan.
Menurut buku fiqih salat gerhana Hidayatullah Asy-Syirbuniy, di Indonesia khususnya Jawa, dahulu orang-orang menganggap gerhana bulan terjadi karena Batara Kala alias raksasa jahat, memakan bulan.
Mereka kemudian beramai-ramai memukul kentongan pada saat gerhana untuk menakut-nakuti dan mengusir Batara Kala.
Dalam ajaran Islam, Rasulullah Muhammad shallahu 'alaihi wasallam meluruskan kepercayaan semacam ini.
Dalam hadist Shahih Bukhari, 1044, Rasulullah menyampaikan :
Rasulullah bersabda dalam hadits :الشَّمسَ وَالقَمَرَ لَا يَخسِفَانِ لِمَوتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلكِنَّهُمَا ايَتَانِ مِن اَيَاتِ اللّه، فَاِذَا رَاَيتُمُوهُمَا فَصَلُّوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka lakukanlah salat gerhana.” (Shahih Bukhari, 1042).
Muhammad Nashrullah alumnus Madrasatul Qur'an Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang sekaligus Mahasiswa Al-Azhar, Kairo semester akhir menjelaskan apa sebenarnya makna salat gerhana bulan.
"Identitas manusia sejak lahir itu hamba dan khalifah. Sebagai khalifah, manusia harus mengelola bumi, yaitu berkreasi dan menjaganya. Sebagai seorang hamba, manusia harus beribadah dan mengingat asal usulnya," terangnya.
Namun lanjut Nassullah, karena tenggelam dalam kesibukannya dalam memerankan diri sebagai khalifah, manusia kadang lupa akan statusnya sebagai hamba.
Maka, banyak peristiwa alam yg kemudian dijadikan momen untuk mengingatkan identitas diri manusia sebagai hamba.
Misalnya salat 5 waktu, ada momen khusus mingguan (jumat), puasa pada ramadhan, berbagi (zakat) setelah ramadhan, dan lainnya.
"Gerhana adalah salah satu peristiwa alam yang kita diminta untuk mentadabburinya, menjadikannya momen akan kebesaran Sang Pencipta Subhanallahuwata'ala. Wallahu A'lam," terangnya saat dihubungi SURYA.co.id.