Kuliner

VIDEO - Cafe Blessing Castle Kediri, Berasa Nongkrong di Zaman Putri Cinderella

Ada dua menara kembar dengan atap berbentuk kerucut khas bangunan kerajaan di negeri barat.

surya/mohammad romadoni
Cafe Blessing Castle Kediri 

SURYA.co.id | KEDIRI - Kemegahan arsitektur bangunan berbentuk sebuah castle menjadi daya tarik tersendiri.

Keunikan cafe Blessing di Perumahan Chandra Kirana Nomer A-10, Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri tersebut mampu memikat pengunjung.

Keberadaan cafe unik itu tak lepas dari imajinasi pemiliknya, Lyana Santoso yang secara khusus mendesain seluruh pembangunannya.

Ide pembuatan cafe berbentuk castle terinspirasi dari sebuah cerita dongeng dari negeri seberang.
Dongeng Cinderella sangat lekat hubungannya dengan bangunan castle.

Dia memang sengaja mencurahkan seluruh pikirannya untuk membuat cafe sesuai apa yang telah ada di dalam benaknya.

Sebidang tanah bekas sarang burung disulap menjadi bangunan super megah.

Menyerupai sebuah kerajaan kuno di negeri seberang yang berada di tengah Kota Kediri.

Bangunan berlantai dua setinggi sekitar 12 meter itu didesain mirip castle.

Bahkan, dilengkapi dengan dua menara kembar dengan atap berbentuk kerucut khas bangunan kerajaan di negeri barat.

Setidaknya, untuk membangun castle dibutuh waktu sekitar 1.5 tahun. Adapun ide kreatif untuk desain bangunan ditanganinya sendiri.

Ketika masuk ke dalam cafe Blessing kemegahan seketika terlihat dari gaya desain interiornya.

Tampilannya sungguh membuat takjub. Pada dinding cafe di lantai satu sengaja dicat warna terang sebagai simbol keceriaan.

Nah, untuk perabotnya seperti tempat duduk terkesan mewah. Pemilik cafe sengaja menserasikan warna kursi dengan lantai agar terkesan harmoni.

Sepasang kursi berdesain vintage terpajang di ruangan lengkap dengan hiasan pernak-pernik sebagai pemanis di sisi tengah.

Tempat itu merupakan spot foto favorit pengunjung.

Hampir seluruh ruangan sangat menggugah pengunjung untuk mengeluarkan ponsel dan berswafoto.

Memang, di setiap sudut ruangan cafe Blessing semuanya sangat instragamable.

Sedangkan, di deretan samping kanan terdapat barisan kursi sofa yang tersusun apik.

Untuk kursi sofanya dari berbagai ukuran yang dapat menampung sekeluarga. Ada juga sofa bagi pasangan.

Persis di sebelah tangga terdapat meja kasir sekaligus untuk memesan menu makanan.

Para pengunjung dapat memesan menu sesuai selera dan bebas menentukan tempat duduk. Baik di lantai I maupun di lantai atas.

Menaiki tangga menuju ke lantai II asitektur ruangan tampak menyerupai bangunan kerajaan.

Lyana sapaan akrab wanita itu sengaja menambilkan corak cat tembok yang berbeda sesuai konsep desain interior untuk memunculkan cirik has sehingga membuat kesan menawan.

"Awalnya, konsep castle bernuansa agak gelap seperti rumah peristirahatan jaman raja romawi. Insipasinya juga melihat bangunan di film Harry Potter," tuturnya.

Namun, seiring berjalan waktu wanita berdomisili di Tulungagung ini melihatnya konsep itu kurang relawan jika diterapkan di era ini.

Sebab, sekarang ini bentuk cafe lebih mengarah ke cerah.

"Hal itu, sempat membuat saya bimbang hingga memutuskan untuk mengubah desain dan konsep," lanjutnya.

Diapun mengubah total dan membikin konsep baru. Akhirnya, ide brilian hinggap di pikirannya untuk membuat konsep cafe seperti istana Cinderela.

"Saya pun menjadi arsitek dadakan untuk mendesain seluruh konsep mulai dari dekorasi dan pembangunannya," katanya.

Intinya, semua yang dibangun secara detail mengikuti naluri sesuai keinginannya.

Untuk bangunan yang paling susah saat dibuat adalah ketika membangun dua menara.

Perempuan hobi membaca ini harus membongkar hingga tiga kali untuk mendapatkan menara dengan lengkung yang sama persisi.

"Sempat rempong saat menetukan warna cat tempok di bagian depan. Harus menganti warna sampai dua kali untuk mendapatkan warna yang paling baik," imbuhnya.

Pasalnya, asumsinya warna sangat menentukan presepsi orang sekaligus mampu meningkat mood seseorang.

Saking miripnya dengan bangunan kerajaan di Eropa ada warga yang mengira awalnya bangunan cafe itu seperti Gereja dan Masjid.

Awalnya, alumni Universitas Petra Surabaya 2002 ini ingin memakai kursi dengan sandaran panjang mirip seperti yang ada di kerajaan.

Namun, ia mempertimbangkan kenyamanan karena kursi itu kalau dibuat nongkrong rasanya tidak nyaman.

Karena itulah, kemudian memakai kursi sofa yang beraneka ragam.

"Semua ruangan menjadi favorit karena dari awal saya ingin setiap sisi tempok mempunyai konsep yang berbeda," ujarnya.

Hal itu dikarenakan konsep orang sekarang itu menyukai swafoto.

Sekitar bulan Juni 2017 buka cafe sudah ramai. Padahal, tidak ada promosi khusus. Langsung buka. karena sudah banyak yang penasaran.

Ia tidak hanya menonjolkan tempat, melainkan juga akan secara konsisten membuat inovasi mulai dari mengembangkan menu dan lainnya.

Harus berani mengambil resiko untuk memunculkan konsep baru seperti ini sebagai ciri khas cafenya.

"Rencana ke depan, saya akan menambah dekorasi cafe dan mengupgrade menu serta kualitas harus lebih baik," kata Lyana.

Cafe Blessing buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WIB. Setiap Senin tutup istirahat.

Menu makanannya pun sangat variatif ada Ice Cream, Coffe, pancake, mocktail dan lainnya.

Harganya, cukup membuat melongo karena sangat terjangkau.

Terkait market, Lyana menganut prinsip lebik baik mengambil keuntungan sedikit tetapi orang sering datang.

"Sebenarnya, pengambilan nama Blessing Castle karena bikin akun IG yang diselipkan Castle merujuk pada bangunannya. Sedangkan, Blessing diartikan berkat," ujarnya.

Latar belakang Lyana yang juga suka ke cafe mengantarkannya membuat konsep dengan suasana tempat nongkrong nyaman.

"Cafe ini sudah dilengkapi fasilitas free Wifi. Suasana berada di dalam cafe Blessing sangat nyaman, jadi betah berlama-lama," tandas Lyana.

Seperti Zaidan Elfantio (18) pengunjung cafe Blessing sangat tertarik dengan penataan ruangannya.

Dia datang bersama teman-temannya. Terlihat, berulang kali warga Jakarta Selatan ini melakukan swafoto.

"Saya ke Kediri menjenguk teman. Malah temukan menemukan tempat nongkrong kekinian yang sangat nyaman. Apalagi, menu makanan sangat murah sesuai kantong pelajar," kata Zaidan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved