Travel

Wisata Baru di Mojokerto, Bukit Pelangi yang Jadi Jujugan Para Pecinta Bunga

Tempat yang dulunya bernama Bukit Selendang ini kemudian disulap menjadi bukit yang dipenuhi dengan aneka macam bunga

Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: Titis Jati Permata
surya/rorry nurmawati
Bukit Pelangi di Mojokerto 

Perpaduan warna-warni bunga yang ada di setiap jalan menambah kecantikan saat difoto.

Tak jarang, pengunjung lebih menyukai berfoto ria di antara bunga-bunga dibandingkan berfoto di spot yang telah disediahkan.

Fasilitas yang disediahkan di Bukit Pelangi cukup banyak, mulai dari gazebo untuk keluarga, gazebo mini, rumah pohon, bangku pohon, spot swafoto, dan warung makan.

Jadi, pengunjung tak perlu takut kehujanan atau pun kelaparan selama berada di Bukit Pelangi.

Untuk spot swafoto, pengelola menyediahkan beberapa fasilitas pendukung.
Seperti kupu-kupu, sayap burung, bingkai love dan bingkai bambu.

Dari semua spot swafoto, pengelola sengaja menempatkan fasilitas pendukung tersebut langsung mengambil latar belakang jurang dan area persawahan berbentuk terasering.

"Saya tidak menyangka, ada desa yang dikelola dengan baik seperti ini. Menjual apa yang ada di desa, dengan mengembangkan potensi desa. Ini sangat bangus sekali, meskipun jaraknya cukup jauh. Tapi puas terbayarkan dengan keindahan Bukit Pelangi, Kolam Renang Perbukitan, sama air terjunnya, ibaratnya komplit," kata Novi Irawati seorang wisatawan, Minggu (7/1).

Hal senada juga disampaikan oleh Nur Jamilah pengunjung lainnya.

Menurutnya, kebersihan di lokasi wisata cukup terjamin, bahkan warga setempat yang ramah membuat lara pengunjung betah berlama-lama di lokasi wisata.

"Warganya baik, mereka juga jualan hasil sawah dan murah sekali. Kalau bawa keluarga ke sini, tidak rugi karena bisa menjadi tempat edukasi juga," kata perempuan asal Bogor ini.

Ya, desa wisata ini baru berkembang sejak tiga tahun terakhir. Warga desa yang tergabung dalam Bakti Mandiri, bersama-sama membangun desa untuk menjadi lebih maju dalam mengembangkan potensi alamnya.

"Kebetulan di sini jumlah pendudukanya hanya 89 KK, dan mayoritas bertani. Setelah menjadi desa wisata, alhamdulillah semua warga mau andil didalamnya," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) Bakti Mandiri, Mujianto.

Selain tiga wisata yang ada di Desa Jembul lanjut Mujianto, kedepannya warga akan menambahkan wisata lainnya.

Tentunya dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa, salah satunya seperti bumi perkemahan, penambahan air terjun dan jalur pendakian.

"Kami sudah membuat rencana, tapi untuk pengerjaanya secara bertahap. Karena kami ingin, desa wisata ini menjadi desa termurah se-Jawa Timur, dengan mengelola dan memanfaatkan potensi yang ada melalui anggaran termurah. Misalnya memanfaatkan barang-barang bekas dan barang yang sudah ada," harapnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved