Travel
Wisata Baru di Mojokerto, Bukit Pelangi yang Jadi Jujugan Para Pecinta Bunga
Tempat yang dulunya bernama Bukit Selendang ini kemudian disulap menjadi bukit yang dipenuhi dengan aneka macam bunga
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Bagi Anda pecinta tanaman, tidak ada salahnya mencoba mengunjungi Wisata Bukit Pelangi.
Berada di Dusun/Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, wisata ini meyuguhkan ratusan tanaman dan bunga yang ada di perbukitan.
Untuk bisa mencapai lokasi ini, pengunjung harus menempuh perjalanan 31 kilometer dari pusat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.
Namun jangan khawatir bosan selama berada diperjalanan, karena untuk dapat mencapai desa terakhir ini pengunjung harus melintasi hutan yang berada di lereng perbukitan.
Dengan jalan yang berkelok-kelok, wisatawan akan disuguhkan hutan-hutan lebat, sawah yang berbentuk terasering, hingga jurang dengan aliran sungai tepat di bawahnya.
Setelah menerobos hutan selama tiga kilometer, pengunjung langsung disambut dengan gapura selamat datang di Desa Wisata Jembul.
Ya, Desa Jembul merupakan desa wisata satu-satunya di Kabupaten Mojokerto yang memiliki tiga wisata sekaligus.
Seperti Air Terjun Kabejan, Bukit Pelangi dan Kolam Renang di atas bukit.
Namun, dari semua wisata itu yang menjadi ikon adalah Bukit Pelangi dengan ratusan bunga yang mengelilingi.
Bukit yang memiliki ketinggian lebih dari 50 meter ini, merupakan bukit dengan banyak bebatuan besar.
Namun oleh warga, bukit yang dulunya bernama Bukit Selendang ini kemudian disulap menjadi bukit yang dipenuhi dengan aneka macam bunga dan tanaman hias.
Jalan setapak yang terjal, oleh warga sengaja dibiarkan untuk menciptakan keaslian dari bukit.
Namun ada beberapa jalan yang dibentuk menjadi tangga dengan hiasan ban bekas dan bambu.
Ini tidak lain untuk menambah hiasan untuk mempermudah pengunjung selama berada di Bukit Pelangi.
Selama menyusuri jalan setapak, pengunjung akan dimanjakan berbagai tanaman hias.
Perpaduan warna-warni bunga yang ada di setiap jalan menambah kecantikan saat difoto.
Tak jarang, pengunjung lebih menyukai berfoto ria di antara bunga-bunga dibandingkan berfoto di spot yang telah disediahkan.
Fasilitas yang disediahkan di Bukit Pelangi cukup banyak, mulai dari gazebo untuk keluarga, gazebo mini, rumah pohon, bangku pohon, spot swafoto, dan warung makan.
Jadi, pengunjung tak perlu takut kehujanan atau pun kelaparan selama berada di Bukit Pelangi.
Untuk spot swafoto, pengelola menyediahkan beberapa fasilitas pendukung.
Seperti kupu-kupu, sayap burung, bingkai love dan bingkai bambu.
Dari semua spot swafoto, pengelola sengaja menempatkan fasilitas pendukung tersebut langsung mengambil latar belakang jurang dan area persawahan berbentuk terasering.
"Saya tidak menyangka, ada desa yang dikelola dengan baik seperti ini. Menjual apa yang ada di desa, dengan mengembangkan potensi desa. Ini sangat bangus sekali, meskipun jaraknya cukup jauh. Tapi puas terbayarkan dengan keindahan Bukit Pelangi, Kolam Renang Perbukitan, sama air terjunnya, ibaratnya komplit," kata Novi Irawati seorang wisatawan, Minggu (7/1).
Hal senada juga disampaikan oleh Nur Jamilah pengunjung lainnya.
Menurutnya, kebersihan di lokasi wisata cukup terjamin, bahkan warga setempat yang ramah membuat lara pengunjung betah berlama-lama di lokasi wisata.
"Warganya baik, mereka juga jualan hasil sawah dan murah sekali. Kalau bawa keluarga ke sini, tidak rugi karena bisa menjadi tempat edukasi juga," kata perempuan asal Bogor ini.
Ya, desa wisata ini baru berkembang sejak tiga tahun terakhir. Warga desa yang tergabung dalam Bakti Mandiri, bersama-sama membangun desa untuk menjadi lebih maju dalam mengembangkan potensi alamnya.
"Kebetulan di sini jumlah pendudukanya hanya 89 KK, dan mayoritas bertani. Setelah menjadi desa wisata, alhamdulillah semua warga mau andil didalamnya," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) Bakti Mandiri, Mujianto.
Selain tiga wisata yang ada di Desa Jembul lanjut Mujianto, kedepannya warga akan menambahkan wisata lainnya.
Tentunya dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa, salah satunya seperti bumi perkemahan, penambahan air terjun dan jalur pendakian.
"Kami sudah membuat rencana, tapi untuk pengerjaanya secara bertahap. Karena kami ingin, desa wisata ini menjadi desa termurah se-Jawa Timur, dengan mengelola dan memanfaatkan potensi yang ada melalui anggaran termurah. Misalnya memanfaatkan barang-barang bekas dan barang yang sudah ada," harapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/bukit-pelangi_20180107_142926.jpg)