Berita Pasuruan

Pengakuan Pembunuh Remaja Setengah Telanjang di Pasuruan Ini Bikin Geregetan

Saat diajak berhubungan intim, korban menolaknya. Penolakan korban menbuatnya naik pitam.

surya/galih lintartika
Madinatul Hujah (21) warga Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang membunuh remaja berusia 16 tahun berinisial EPN. 

SURYA.co.id | PASURUAN - Polisi akhirnya merilis pelaku pembunuhan EPN (16) warga Sumbersuko, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Kamis (28/9/2017) siang.

Dia adalah Madinatul Hujah (21) warga Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Rilis langsung dipimpin Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono.

Kepada SURYA.co.id, Madinatul Hujah, mengaku tidak sengaja membunuh korban.

Kata dia, membunuh itu spontanitas tidak ada perencanaan sebelumnya.

Ia mengaku tidak berniat membunuh korban meski ia sangat dendam.

"Saya memang dendam karena gara-gara dia (korban) hubungan saya dengan pacar renggang. Saya tidak tahu apa yang disampaikannya ke pacar saya. Tapi saya tidak berniat membunuhnya," jelasnya.

Ia menjelaskan, saat itu, kondisinya memang setengah sadar.

Sebab, sebelumnya ia pesta minuman keras (miras) bersama teman-temannya termasuk korban.

"Saya ngajak korban berhubungan intim itu ya setengah sadar, kalau seandainya sadar saya gak bakalan melakukan hal itu," tambahnya.

Lantas kenapa korban dibunuh ? Tersangka mengaku terpaksa membunuh korban.

Sebab, saat diajak berhubungan intim, korban menolaknya. Penolakan korban menbuatnya naik pitam.

"Saya ambil kayu di dekat pondokan sawah . Saya cekik leher korban dengan kayu itu," jelasnya.

Setelah itu, ia mengaku korban mulai lemas. Di saat itu, ia mulai melampiaskan nafsu bejatnya.

Korban sempat menolak dan berteriak, tapi ia tetap memaksanya.

Setelah puas, ia mengaku khilaf. Ia takut korban ini bercerita kejadian itu ke orang lain.

Tanpa pikir panjang, ia mengambil batu besar di dekatnya.

"Saya pukul korban dengan batu. Dua kali seingat saya. Setelah benar-benar tak bernafas, saya tinggalkan korban di sawah,". Jelasnya.

Ia mengaku mengenal korban setahun kemarin. Ia pun mengenal korban dari temannya.

Kata dia, korban ini sempat bekerja di sebuah rumah karaoke di Lawang. Setelah itu, korban tak bekerja lagi.

"Setelah korban tidak bekerja itu, saya sering keluar sama dia. Bahkan, kadang tidak saya ajak main, dia protes dan maksa minta diajak main. Termasuk minum miras seperti ini," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved