Idul Adha 2017
Nikmatnya Berkurban di Lereng Gunung Bromo Bareng YDSF, Salurkan Langsung ke Pelosok Desa
Empat ekor sapi, 28 ekor kambing, dan 200 paket sembako dibagikan ke masyarakat Tengger dan sekitarnya.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Titis Jati Permata
Ragil Prawito, Ketua Panitia Widaqur, menambahkan, acara ini memang bertujuan untuk memberikan pengalaman tak terlupakan kepada mereka yang sudah berkurban di YDSF.
"Kami ajak kesini. Kami kasih kesempatan mereka untuk menyembelih langsung. Ikut memotong dagingnya, dan kegiatan lainnya. Ini kan juga jarang dilakukan di tempat lain," paparnya.
Kedua, kata dia, pihaknya memang mengejar kepercayaan atau trust.
Artinya, hewan kurban sumbangan ini disalurkan dengan baik.
"Jadi, mereka bisa tahu, kambing dan sapi yang dikurbankan itu didistribusikan kemana, diproses seperti apa, dan dibagikan di daerah mana saja," tambah dia.
Menurut dia, selain mengajak mendapatkan pengalaman wisata dakwah kurban, pihaknya juga mengajak orang-orang yang sudah berkurban ini untuk berwisata di Bromo.
Makanya, pihaknya memang sengaja memilih lokasi di dekat Bromo ini.
"Kami dua hari di sini. Menginap sejak hari Jumat malam. Tadi pagi dinihari, kami wisata ke Bromo, agak siang kami kembali lagi dan melakukan pemotongan hewan sekaligus penyerahan daging kurban ke masyarakat tengger," ungkapnya.
Salah satu yang berkurban, Budhi Suryono mengaku baru pertama kalinya akan merasakan sensasi menyembelih sapi.
Rasanya pun campur aduk. Saat pisau sudah digenggamannya, ia ragu untuk memulainya.
Ia akhirnya pun menyerah, dan meminta tolong ahlinya untuk melanjutkannya.
"Grogi, takut sapinya justru tersakiti. Sebenarnya ingin sih menyembelihnya sendiri, tapi bagaimana lagi. Yang penting saya puas, kurban saya tersalurkan dengan baik," pungkas dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/ydsf-bromo_20170902_154440.jpg)