Kasus First Travel

PPATK Bongkar Fakta Mengejutkan Sisa Aset First Travel Rp 7 M di 50 Rekening, Milik Siapa Saja?

PPATK juga menemukan aliran dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan fashion Anniesa Hasibuan di New York, Amerika Serikat.

Instagram
Bos First Travel, pasangan suami istri Andika Surachman (kiri) - Anniesa Hasibuan (tengah) dan adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan (kanan) yang telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Menurut Kiagus, PPATK tengah menelusuri apakah masih terdapat sisa dana dari pembelian saham restoran tersebut.

"Iya. Kalau transaksi keluar negeri itu ada. Tapi itu nanti ditelusuri lagi apakah sisa dananya masih ada," ujar dia.

PPATK pun menemukan aliran dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan fashion di New York, Amerika Serikat.

Diketahui Anniesa merupakan salah satu desainer Indonesia yang mengikuti ajang New York Fashion Week Spring/Summer 2017.

"Iya ada (Aliran dana), satu ke New York gitu ya. Ya yang ada hubungannya dengan fashionnya," kaya Kiagus.

Kiagus mengungkapkan, PPATK telah menyerahkan hasil penelusuran dan analisis aliran dana rekening tersebut ke penyidik Bareskrim Mabes Polri.

Dugaan TPPU

PPATK juga menduga ada tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus First Travel.

"Kalau ada upaya untuk menyamarkan dana hasil kejahatan ya itu TPPU. Mestinya ada TPPU-nya," ujar Kiagus saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017).

Menurut Kiagus, sebagian dana yang ada di rekening memang digunakan untuk kepentingan bisnis perjalanan umrah dan haji.

Namun, ada juga aliran dana yang digunakan untuk investasi bisnis dan kepentingan pribadi.

Secara terpisah Pakar hukum Tindak Pidana Pencucian Uang Yenti Garnasih meminta Polri segera mengenakan pasal pencucian uang kepada ketiga tersangka, yakni Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan untuk mempermudah penelusuran aset.

Dia meyakini aset bos First Travel sudah menyebar hingga luar negeri.

"Melacaknya lebih mudah daripada pakai undang-undang penipuan dan penggelapan," ujar Yenti, Jumat (25/8/2017).

Yenti menduga sebagian dana calon jemaah itu diinvestasikan ke luar negeri.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved