Kasus First Travel

Curhat Pemilik Hotel di Arab Saudi yang Belum Dibayar First Travel : Tiap Kali Ditagih Berkilah

Pemilik hotel ini kerap menagih utang kepada Andika Surachman. Namun bos First Travel itu selalu berkilah dan meminta waktu untuk melunasi.

Instagram
Bos First Travel, pasangan suami istri Andika Surachman (kiri) - Anniesa Hasibuan (tengah) dan adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan (kanan) yang telah ditetapkan sebagai tersangka. 

SURYA.co.id - Ahmed Saber, pemilik hotel Dyar Al-Manasik di Jeddah mengaku telah berbisinis dengan First Travel sejak 2015.

Saat awal berbisnis, ia tidak memiliki masalah pembayaran dengan perusahaan milik Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu.

Namun, pada 2016, penyetoran uang mulai terhambat.

(Kemewahan First Travel Ternyata untuk Tutupi Bobrok di Dalamnya, Mantan Karyawan Ini Membocorkannya)

First Travel telat membayar setoran uang hotel untuk jemaah umrah yang menginap di hotel milik Saber.

"Telat bayar sebulan. Baru dilunasi setelah Idul Fitri," ujar Saber dalam wawancara dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (24/8/2017) malam.

Namun, masalah besar dalam bisnis mereka baru terjadi pada 2017. Sejak bulan Maret, Andika tidak membayarkan uang hotel kepada Saber.

(Forbes Tarik Kembali Penghargaan yang Pernah Diberikan pada Bos First Travel Anniesa Hasibuan)

Padahal, ia memberi kepercayaan penuh pada First Travel yang dia anggap sebagai agen perjalanan umrah terbesar di Indonesia.

Pada 2017, First Travel bekerja sama dengan hotel Dyar Al-Manasik untuk pemesanan kamar jemaah sebesar 15 juta riyal Saudi.

"Yang belum terbayar 6,8 juta riyal Saudi atau sekitar Rp 25 miliar," kata Saber.

Saber kerap menagih utang itu kepada Andika. Namun, Andika selalu berkilah dan meminta waktu untuk melunasi.

(Kepergok Layani Pria Hidung Belang, Wanita Ini Tutupi Tubuhnya dengan Handuk, Ternyata Ia. . .)

Saber mengatakan, Andika selalu berjanji bulan depannya akan dilunasi. Namun, uang itu belum dibayar hingga kini.

Saber pernah bertemu Andika dan memberikan surat utang serta membuatkan jadwal pembayaran.

Namun, dari perjanjian pembayaran 500.000 riyal, hanya dibayarkan 30.000 riyal.

"Kami kecewa karena dia tidak tepati janji. Saya telepon tidak diangkat. Sampai saat ini belum ketemu lagi," kata dia.

Tidak hanya soal utang, Saber juga mengeluhkan manajemen Firts Travel dan perlakuannya pada jemaah Indonesia.

(Lihat Bos First Travel Pakai Baju Tahanan, Netizen Meledek : Kok Gak Pakai Swarovski Lagi?)

Andika kerap meminta Saber menyediakan kamar secara mendadak hari itu saja. Untung saja selalu ada kamar yang tersedia.

Saber juga sering mengingatkan Andika soal itu, namun hanya ditanggapi dengan berbagai alasan yang sama.

Saber khawatir, jika sistem serba dadakan itu terus dilakukan, sementara kamar hotelnya sedang penuh, maka jemaah akan terlantar.

"Meski ada masalah dengan FT, tetap kami layani. Kami kasihan kalau jemaah terlantar. Biarlah masalah FT dengan kami diselesaikan nanti," kata dia.

Dari pengalamannya berbisnis dengan First Travel, Saber mendapat pelajaran berharga.

(Bos First Travel Ditahan dan Puluhan Ribu Jamaah Gagal Berangkat, Gara-gara Terapkan Sistem Ponzi?)

Selama ini, di Arab Saudi, dalam berbisnis tidak diperlukan surat kontrak ataupun perjanjian hitam di atas putih.

Namun, ke depan, jika akan bekerja sama lagi dengan agen perjalanan dari Indonesia, kontrak kerja tersebut harus dibuat.

"Kami berikan kepercayaan lebih pada First Travel. Inilah kesalahan terbesar kami," ucap Saber. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Tayangan "Rosi" yang membahas First Travel bisa dilihat dalam video di bawah ini:

Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul : Cerita Pengusaha Hotel di Arab Saudi yang Belum Dibayar First Travel

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved