Kasus First Travel

Ada Lebih dari 1.000 Pengaduan di Crisis Center Terkait Penipuan First Travel

Selama ini tak sedikit korban yang kebingungan untuk bertanya maupun memberi informasi terkait dugaan penipuan tersebut.

kompas.com/alsadad rudi
Loket-loket pelayanan di kantor pusat First Travel di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, masih kosong saat para calon jemaah umrah berdatangan pada Senin (24/7/2017). Dari 20 loket pelayanan yang tersedia, hanya dua yang tampak diisi oleh petugas. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar calon jemaah yang datang untuk mengurus pengambalian uang atau refund tampak tak dilayani. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Bareskrim Polri membuka posko Crisis Center terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan agen perjalanan First Travel sejak Kamis (16/8/2017).

Hingga Sabtu (18/8/2017), Bareskrim menerima lebih dari 1.000 pengaduan masyarakat, baik langsung melalui posko maupun lewat email.

"Jumlah total pengaaduan yang datang langsung 820 orang," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, Senin (21/8/2017).

(Video Pasangan Bos First Travel saat Susah Sebelum Jadi Konglomerat, Beda 360 Derajat!)

Sementara itu, pengaduan yang masuk ke email korban.ft@gmail.com sebanyak 761 orang.

Crisis Center terkait First Travel dibuka sebagai tempat aduan masyarakat atau calon jemaah umrah yang menjadi korban agen perjalanan itu.

Menurut Martinus, selama ini tak sedikit korban yang kebingungan untuk bertanya maupun memberi informasi terkait dugaan penipuan tersebut.

(Viral, Percakapan Diduga Orang Terdekat Bos First Travel, Ada Dua Nama Ini yang Ikut Disebut)

Melalui posko ini, masyarakat bisa bertukar informasi dengan petugas yang berjaga.

Posko dibuka setiap hari kerja, mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Masyarakat juga bisa menghubungi saluran telepon hotline 081218150098 dan email ke korban.ft@gmail.com.

Crisis Center tak hanya ditangani Bareskrim Polri, tapi dikoordinasikan juga dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Agama.

Jika informasi yang diberikan tak terkait dengan penegakan hukum, akan disalurkan ke dua instansi tersebut.

(Beredar Foto-foto Diduga Komisaris First Travel, Benarkah Adik Anniesa Hasibuan?)

"Kami berharap informasi yang disampaikan korban akan kami datakan dan bisa diketahui banyak, nanti apa saja yang bisa kami bantu," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved