Berita Gresik
Sore Hari, Komplotan Perampok di Gresik Menyekap dan Menghajar Perempuan 50 Tahun
Dua orang kawanan perampok di Gresik menyekap Muntamah (50) dan menghajarnya hingga babak belur, Sabtu (7/1/2017) sore.
Penulis: Sugiyono | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | GRESIK - Muntamah (50), warga Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, babak belur dihajar 2 perampok saat akan menutup warung kopi.
Korban disekap di dalam kamar warung menggunakan lakban, kemudian dianiaya sampai lebam di wajah.
Informasi yang dihimpun Surya Online, kejadian tersebut berlangsung Sabtu (7/1/2017) sore ketika Muntamah akan menutup warung kopi.
Saat itu, tiba-tiba dia didatangi dua pengendara motor yang langsung mendorongnya masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar itu, dua perampok ini menutup mulut korban menggunakan lakban, lalu mengikat tangannya.
Dalam kondisi tertekan dan ketakutan, korban diminta menunjukkan kunci motor dan tempat penyimpanan uang.
Sebelum beraksi lebih lama, ada warga yang mendatangi warung tersebut karena mendengar teriakan minta tolong.
Akibatnya, para pelaku pun langsung kabur dengan membawa tas milik korban.
"Saya sempat mendengar teriakan orang minta tolong dan minta kunci motor, tapi tidak saya hiraukan sebab saya kira itu hanya bercanda," kata Agung, tetangga korban, Minggu (8/1/2017).
"Setelah saya dekati ternyata memang ada perampok. Mereka langsung kabur tetapi saya sempat menarik jaket salah satu pelaku. Karena kendaraan melaju kencang, mereka berhasil kabur pakai motor Vario," lanjut pengusaha bengkel itu.
Setelah komplotan perampok kabur, warga langsung masuk ke dalam warung dan melihat korban Muntamah tergeletak lemas dengan luka memar di wajah.
"Warga ada yang lapor Polisi sehingga Bu Muntamah langsung dibawa ke Puskemas," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Dukun, AKP Windu langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Di sana mereka menemukan selembar nota pembelian lakban yang dibawa oleh pelaku dan tampaknya tidak sengaja jatuh.
Berdasarkan nota itu, mereka melakukan penyelidikan ke swalayan tempat lakban dibeli. Hasilnya, polisi pun mendapat rekaman video CCTV yang memperlihatkan saat-saat kedua pelaku membeli lakban.
"Rekaman CCTV nya ada, tapi plat motornya tidak kelihatan. Kami masih dalami kasus ini," kata Windu.