Berita Sumenep Madura

Selalu Gagal, Pilkades Belluk Kenek, Sumenep, Dijaga 1 Kompi Brimob, ternyata Khawatir seperti ini

‘’PASUKAN BRIMOB kita terjunkan dan sudah melakukan operasi siang malam, untuk menjaga kondusifnya pelaksanaan proses pilkades antar waktu."

Penulis: Moh Rivai | Editor: Parmin
surya/moh rivai
Pasukan Brimob dari Kompi 3 A Pamekasan saat diberangkatkan dari Polres Sumenep menuju Desa Belluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Sumenep. 

SURYA.co.id | SUMENEP – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Pengganti Antar Waktu (PAW) DEsa Belluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, yang akan dilaksankan Senin (9/1/2017), terpaksa harus diterjunkan petugas keamanan ekstra. Tidak saja dari jajaran Polres Sumenep, tetapi juga dari Pasukan Brimob Kompi 3 A di Pamekasan.

Pasukan Brimob sengaja dilibatkan untuk memininalisir terjadinya gangguan keamanan selama proses pelaksanaan pemilihan kepala desa pengganti antar waktu di desa setempat. Karena selama ini di desa tersebut kerapkali terjadi riak-riak gangguan kambtibmas, apalagi beberapakali agenda dan proses pembentukan panitia hingga pemilihan tokoh masyarakat tertunda.

‘’Pasukan Brimob kita terjunkan dan sudah melakukan operasi siang malam, untuk menjaga kondusifnya pelaksanaan proses pilkades antar waktu di Desa Belluk Kenek yang akan dimulai pada Senin ini,’’ kata Kapolres Sumenep, AKBP Joseph Pinora Ananta, Minggu (8/1/2017).

Dikatakan, keberadaan pasukan dari Kompi Brimob tersebut akan berpatroli baik siang dan malam hingga proses pelaksanaan PAW selesai dan berjalan sukses.

‘’ Memang untuk pelaksanaan Pilkades Desa Belluk Kenek ini kami menerapkan pengamanan luar biasa, demi suksesnya pilkades,’’ sambungnya.

Pengamanan ekstra ketat ini, lantaran pelaksanaan pemilihan kepada desa pengganti antar waktu di Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, yang sebelumnya digelar pada tanggal 29 November 2016 lalu gagal, setelah lokasi pelaksanaan PAW di Balai Desa setempat dikepung warga menolak pelaksanaan tersebut.

Warga memprotes lantara warga menyebut salah satu dari tokoh yang ditunjuk oleh kepala dusun sebagai peserta pemilih dinilai tidak fair bahkan mantan narapidana. Apalagi saat itu disertai dengan mundurnya panitia pelaksana Pilkades pengganti antar waktu karena mendapat tekanan dari warga.

‘’Oleh karena itu, untuk proses sekarang ini tidak ada lagi protes dan pelaksanaan pilkades pengganti antar waktu ini harus berjalan dengan baik. Apalagi para pihak sudah membentuk panitia dengan sebelumnya telah voting,’’ pinta Kapolres.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved