Opini

Opini : Game Online dan Remaja

game online yang cenderung membutuhkan waktu berjam-jam akan menimbulkan pengaruh dari segi kesehatan seperti insomnia, sakit kepala dan gangguan...

digitaltrends.com
Ilustrasi game online 

SURYA Online - Teknologi informasi yang sangat berkembang saat ini membawa perubahan dan memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial.

Internet yang merupakan salah satu bentuk kecanggihan dari teknologi informasi, telah memberikan kemudahan untuk mengakses segala sesuatu yang bersifat informatif dan komunikatif, bagi siapapun, kapanpun dan di manapun.

Pinar Kirci dalam penelitiannya yang berjudul “Effects of computer and internet utilization over young people in world and Turkey: Considered with education and health applications”, menyampaikan bahwa remaja merupakan pengguna internet yang paling besar karena mereka lebih mudah dan tertarik terhadap kemajuan teknologi yang ada.

Hal itu terlihat dari beberapa penelitian di sejumlah negara di Eropa dan Asia, misalnya Turki, Jerman, China dan Thailand. Penelitian itu mengungkapkan bahwa bahwa penikmat game online sebagian besar adalah remaja sekolah.

Game Online adalah sebuah permainan berbasis elektronik dan visual yang memanfaatkan teknologi media visual elektronik dan dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet).

Berbeda dengan permainan tradisional yang cenderung mengandalkan kekuatan otot-otot tubuh, game online lebih banyak menggunakan kemampuan otak dalam berpikir dan kelincahan jari-jemari tangan dalam menekan tombol-tombol pada stik pengatur.

Bagi anak-anak kebanyakan, memainkan game online sangatlah menyenangkan karena mereka tidak perlu lagi beranjak dari tempat duduk, tidak merasa capek, berkeringat, atau khawatir terluka. Dengan bermain game online, mereka juga bisa merasakan sensasi dunia yang berbeda.

Sumalee Chanchalor and Sineenart Konsue dalam penelitiannya “Health Effects of Playing Online Game: Vocational and Technical Students in Thailand” menjelaskan, bermain game online yang cenderung membutuhkan waktu berjam-jam akan menimbulkan pengaruh dari segi kesehatan seperti insomnia, sakit kepala dan gangguan pada tulang-tulang karena sedikitnya gerak tubuh yang dilakukan.

Tidak hanya itu, pengaruh game online karena bermain dalam kurun waktu yang sangat lama juga dapat mempengaruhi psikologis pemainnya dengan timbulnya emosi dan stress.

Dengan melihat dampak kesehatan dan psikologis yang ditimbulkan dikhawatirkan hal ini akan mudah mempengaruhi tingkat belajar dan tumbuh kembang remaja saat ini.

Di Indonesia, perkembangan game online menjadi sangat pesat seiring munculnya game center yang menawarkan beragam permainan dengan harga terjangkau yang mudah diakses oleh anak-anak sekolah atau remaja.

Game online yang memiliki banyak judul seperti Ragnarok Online, Perfect World, Dota,Rohan Online, Seal Online dan lain sebagainya, membuat remaja atau anak-anak sekolah rela menyisihkan uang sakunya untuk bermain dan menghabiskan waktu berjam-jam, hingga lama-kelamaan memasuki fase kecanduan.

Untuk mencegah terjadinya kecanduan pada remaja atau anak-anak di sekitar kita, seharusnya dilakukan komunikasi atau kepedulian terhadap kondisi ini dari pihak keluarga, sekolah dan pemerintah.

Keluarga sebagai tempat belajar yang pertama dan utama bagi anak-anak sebaiknya memberikan contoh yang nyata untuk meningkatkan rasa tanggung jawab anak-anak terhadap dirinya sendiri dan orang lain.

Bagi orangtua, hal itu bisa dilakukan dengan membuat batasan waktu bagi anak-anaknya dalam mengakses internet, khusunya game online.

Orang tua juga harus lebih lagi menunjukkan kepedulian terhadap tingkah laku atau keseharian anak-anak saat di rumah maupun luar rumah.

Rasa peduli, perhatian dan kasih sayang yang diberikan dalam keluarga akan menciptakan kondisi rumah yang harmonis yang pada akhirnya akan membuat pribadi anak-anak menjadi lebih bertanggung jawab dan jujur.

Sekolah yang menjadi tempat menuntut ilmu, juga mesti membuat aksi nyata. Yakni dengan memberikan pengarahan dan pengetahuan seputar penggunaan internet. Tak hanya itu, sekolah mesti membangun komunikasi dengan siswa. Hal ini dilakukan demi menghindari dampak negatif game online seperti bolos sekolah dan penurunan prestasi belajar.

Pemerintah juga mesti memainkan perannya untuk mengurangi kecanduan game online.

Beberapa peran yang dapat dimaksimalkan oleh pemerintah seperti mewajibkan jam belajar bagi anak sekolah, memberikan wadah atau tempat bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitasnya secara positif sebagai media refreshing setelah melakukan kewajibannya sebagai siwa: belajar.

Pemerintah juga dapat memanfaatkan kuasanya dalam bidang teknologi seperti mengadakan perlombaan dalam bidang IT sebagai sarana bakat yang dimiliki remaja.
Yang pasti, dukungan nyata dari keluarga, sekolah dan pemerintah dapat mencegah dan mengurangi nilai kecanduan game online terhadap remaja atau anak sekolah.

Penulis : Fahima Ulfi Tazkia
Mahasiswa Program Pascasarjana Telematika
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, ITS

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved