Musim Haji 2016
Perut Melilit, Jemaah Haji Asal Lamongan Dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Makkah
Yasmiti (70), jemaah haji asal Brondong Lamongan sakit dan harus dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Musahadah
SURYA.co.id l MAKKAH - Yasmiti (70), jemaah haji asal Brondong Lamongan sakit dan harus dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), semacam rumah sakit untuk rawat inap pasien CJH.
"Dua hari lalu kami rujuk ke KKHI karena tidak bisa ditangani lagi di sini (Maktab, red),"kata Sugianto, tenaga kesehatan haji Indonesia kepada Surya Online, Rabu (7/9/2016) siang.
Menurut Sugianto, sebenarnya Yasmiti sudah maksimal ditangani dan dikontrol setiap hari. Namun karena perutnya melilit, maka harus dirujuk ke KKHI.
"Semoga saja nanti saat pelaksanaan haji sudah sembuh,"kata Muryani.
Ia berharap Miti yang mempunyai riwayat diabetes melitus segera sembuh agar tidak dirujuk ke RS Arab Saudi. Sebab kalau sudah di rujuk ke RS Arab Saudi akan sangat merepotkan pihak keluarga.
"Kan di RS Arab Saudi pasien tidak boleh ditunggui keluarganya,"ungkap Muryani.
Ada juga kendala soal bahasa sehingga, baik pasien pihak keluarga akan sulit untuk berkomunikasi.
Dan pasien tidak diperbolehkan pulang ke Indonesia selama belum sembuh.
"Jadi ada perbedaan budaya yang menyulitkan keluarga pasien dari CJH,"ungkap Sugianto.
Diungkapkan, pada musim haji 2015 pasien sakit dan dirawat di RS Arab Saudi sampai sekarang masih dirawat di RS dan belum pulang karena belum sembuh.
Menurut Muryani, CJH tahun ini termasuk sangat sedikit yang sakit, itu karena saat pemeriksaan kesehatan di Indonesia menjelang keberangkatan sangat ketat.
"Kalau tidak diketati pemeriksaan kesehatannya saat di Indonesia, mungkin disini (Makkah, red) akan banyak yang sakit,"kata Sugianto.