Seluruh Stasiun di Bojonegoro Ikut Daop 8, Ini Alasannya

SURYA.co.id | BOJONEGORO - Stasiun-stasiun kereta api yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro akan ikut daerah operasi (Daop) 8 Surabaya bukan lagi ikut Daop 4 Semarang.

Pemindahan ke Daop 8 guna mengefektifkan koordinasi mengingat wilayah Bojonegoro masih masuk Provinsi Jawa Timur.

“Wilayah Bojonegoro masuk Jawa Timur tapi stasiunnya ikut Daop 4 Semarang, Jawa Tengah. Sekarang diikutkan Jawa Timur agar koordinasinya lebih mudah,” terang Wiseno, Wakil Kepala Stasiun Besar Bojonegoro kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Senin (5/9/2016).

Stasiun-stasiun di wilayah Bojonegoro yang ikut wilayah Daop 8 Surabaya, antara lain, Stasiun Tobo di Kecamatan Padangan, Stasiun Besar Bojonegoro di Kecamatan Bojonegoro, Stasiun Kapas di Kecamatan Kapas, dan Stasiun Sumberejo di Kecamatan Sumberejo.

Pemindahan wilayah operasi itu untuk memudahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mereaktivasi jalur KA yang sudah banyak menjadi pemukiman penduduk.

Jalur kereta api di wilayah Bojonegoro masuk jalur utara. Pihak KAI telah membangun di sepanjang jalur utara menjadi jalur rel ganda (double track). Dalam sehari rata-rata ada 112 kereta api barang dan penumpang. Setiap 15-30 menit ada kereta api yang melintas.

Sementara itu, di sepanjang jalur utara kereta api di wilayah Bojonegoro ini tercatat ada 192 titik perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu dan tidak berpenjaga.

Jalan perlintasan kereta api tak berpalang pintu ini rawan terjadi kecelakaan.

Sedangkan, pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro telah memasang tujuh palang pintu elektrik di sepanjang jalur utara di wilayah Bojonegoro. Palang pintu elektrik ini telah dioperasikan.

“Saat ini tujuh palang pintu elektrik itu telah difungsikan. pengoperasiannya sejak lebaran lalu,” beber Iskandar, Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA