Musim Haji 2016
Napak Tilas, Banyak Calon Jemaah Haji ke Gua Hira dan Tsur, Juga ke Jabal Rahma
"Kalau tidak nangis di sini (padang Arofah, red) ya sangat terlalu,"kata Mustofa mendampingi Surya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni
"Kalau tidak nangis di sini (padang Arofah, red) ya sangat terlalu,"kata Mustofa mendampingi Surya.
Habis matahari tergelincir akan lebih teringat, dosa - dosa.
Pada hari Arofah, akan haru biru dan akan hanyut di dalamnya.
Di Arofah banyak berdzikir, di luar tenda, karena Nabi doa di Jabal Rahmah, di luar.
Sementara di Muzdalifah juga menjadi kunjungan para CJH. Dan di Muzdalifah ini CJH hanya menginap semalam, mulai Maghrib sampai pagi dini hari.
Di Muzdalifash ada Masjid Masaril Haram. Dianjurkan mengagungkan nama Allah.
Di Muzdalifah ambil kerikil, untuk persiapan Jamarat ( balang jumrah, red).
Nah, hingga siang Surya menyusuri tempat bersejarah, yakni sampai ke Goa Hiro, tempat Rasul menerima wahyu yang pertama juga menjadi konsentrasi CJH untuk menjelajah.
Goa Hiro di gunung Jabal Nur ini tempat menyendiri Rasul menerima surat pertama, yakni Al-alaq.
Rasul di jabal Nur ini berbulan bulan menghindari kaum kafir kurais dan kadang dikirim makanan oleh Siti Khodijah, istrinya.
Kalau bekalnya habis dan di tempat ini nampak banyak CJH yang mendaki gunung Jabal Nur, dimana Goa Hiro ada.
Untuk menempuh sampai atas puncak, titik Goa Hiro, harus ditempuh CJH 1 jam lamanya.
"Kalau turun, bisa 1, 5 jam lebih,"kata Mustofa kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Diakui Mustofa, CJH yang napak tilas di tempat sejarah perjalanan Rasul akan memperoleh gambaran saat pelaksanaan puncak haji nanti.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA