Berita Lifestyle

Latih Kekuatan Sendi dan Otot dengan Latihan Low Impact, Ini Gerakannya

Kondisi dan riwayat kesehatan menentukan dan mempengaruhi kekuatan sendi dan otot ketika melakukannya.

Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Titis Jati Permata
surya/neneng uswatun hasanah
Gerakan Bicycle Crunch untuk menjaga kebugaran tubuh. 

SURYA.co.id | SURABAYA – Olahraga High Impact merupakan olahraga yang memiliki gerakan dinamis dengan hentakan seperti melompat atau tumpuan pada lutut.

Gerakan kompleks olahraga High Impact dapat menimbulkan risiko lebih tinggi pada persendian sehingga harus berhati-hati jika ingin mempraktekkannya.

Beberapa di antaranya adalah basket, sepak bola, lari sprint, dan aerobik dengan gerakan dinamis.

Wanita yang akan melakukan olahraga High Impact harus memperhatikan kondisi tubuh dan riwayat kesehatan karena jenis olahraga High Impact biasanya membutuhkan penyesuaian.

Jika memang sejak dini (sejak berkisar usia SD) sudah terbiasa dengan gerakan olahraga High Impact, masih bisa dilanjutkan hingga usia 35-40 tahun sesuai dengan kondisi kesehatan persendian dan otot.

Namun jika baru dilakukan mulai usia 30an, sebaiknya dimulai dari penyesuaian seperti yang diterangkan oleh Trainer Vous Gym Mercure Hotel Surabaya, Ali Imron.

Kali pertama melakukan olahraga High Impact didahului dengan 5-10 menit pemanasan dan 20-30 menit gerakan inti (sesuai jenis olahraga High Impact yang dilakukan).

Secara rutin dilakukan 2 kali sehari selama 1-2 minggu dengan waktu kurang lebih 1 jam tiap set.

Dalam jangka waktu 1-2 minggu masa penyesuaian tersebut, jika terasa efek dan keluhan nyeri di lutut dan pergelangan kaki, sebaiknya latihan dihentikan dan beralih pada olahraga Low Impact.

“Kondisi dan riwayat kesehatan menentukan dan mempengaruhi kekuatan sendi dan otot ketika melakukan olahraga High Impact,” ujar Imron.

Begitu pula proses metabolisme tubuh masing-masing yang juga menentukan.

Olahraga Low Impact yang bisa dilakukan dan cukup efektif untuk pembentukan otot, kardio, dan menjaga kebugaran tubuh adalah beberapa gerakan sederhana seperti push-up, sit-up, squat, jumping jack, bicycle crunch, dan olahraga ringan seperti latihan beban, jalan cepat, bersepeda, yoga, dan pilates.

Dengan intensitas yang tidak terlalu sering dilakukan. Imron juga mengatakan yang paling baik adalah melakukan olahraga rutin dua hari sekali.

“WHO menyarankan untuk jogging selama 30 menit setiap harinya, itu juga efektif sebagai olahraga Low Impact,” katanya.

Untuk latihan kardio, Imron menyarankan gerakan sederhana Jumping Jack selama 30 detik – 1 menit sebanyak 2 kali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved