Busana Ayu Wulan yang Digandeng Yayasan Puteri Indonesia, Perpaduan Modern dan Wastra Nusantara

Desainer pilihan Yayasan Puteri Indonesia untuk merancang busana para finalis yang melangkah ke ajang internasional pada tahun 2024–2025

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Nurika Anisa
DESAINER JATIM - Ayu Wulan bersama Puteri Indonesia Pendidikan & Kebudayaan 2024, Melati Tedja di acara wedding fair, beberapa waktu lalu. Melati mengenakan busana rancangan Ayu Wulan. 

SURYA.CO.ID. SURABAYA – Nama Ayu Wulan, desainer busana asal Jawa Timur sekaligus pemilik brand Whulyan Attire, kian bersinar di dunia mode Tanah Air.

Ia dipercaya menjadi salah satu desainer pilihan Yayasan Puteri Indonesia untuk merancang busana para finalis yang melangkah ke ajang internasional pada tahun 2024–2025.

Kerja sama ini menjadi bukti konsistensi Whulyan Attire dalam menghadirkan karya busana berkualitas tinggi yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna budaya.

“Sejak tahun 2024–2025, kami berkolaborasi dengan Yayasan Puteri Indonesia. Setiap puteri yang melangkah ke ajang internasional membutuhkan dukungan dari desainer, dan kami dipercaya menjadi salah satunya,” ungkap Ayu Wulan, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Calon Pengantin Bebas Tentukan Gaya Busana, Cutting Simpel Elegan Tetap Stylish Makin Diminati

Nama-nama finalis Puteri Indonesia seperti Melati Tedja, Harashta Haifa Zahra, Sophie Kirana, Firsta Yufi Amarta Putri, hingga Melisa, pernah mengenakan rancangan karya tangan dinginnya.

Kolaborasi tersebut dijalankan dengan penuh komitmen agar penampilan para puteri bisa tampil maksimal di panggung dunia.

Namun, menurut Ayu Wulan, menjadi desainer untuk Puteri Indonesia tidak sesederhana yang dibayangkan.

Baca juga: Hadir di Surabaya, Putri Indonesia Melati Tedja Kagumi Pernikahan Adat : Maknanya Tak Terlupakan

 Yayasan Puteri Indonesia memiliki standar tinggi dan pakem khusus yang wajib dipatuhi.

“Bukan soal ego desainer. Kita harus mengikuti aturan yayasan, termasuk penggunaan wastra Nusantara yang asli, seperti tenun atau batik tulis, bukan sekadar printing. Kualitas bahan dan detail desain benar-benar diperhatikan,” jelasnya.

Selain itu, konsep cutting dan desain juga harus mencerminkan kecantikan wanita Indonesia dengan elegan. 

Busana dirancang agar tetap memancarkan sisi feminin sekaligus classy, namun tidak menonjolkan tubuh secara berlebihan.

“Harus cantik, anggun, elegan, tapi tetap sesuai aturan. Jadi keseksiannya bukan dengan mengekspos tubuh, melainkan terpancar dari desain yang pas,” tambahnya.

Baca juga: Biodata Melati Tedja, Gadis Surabaya Wakil Jawa Timur Jadi Runner Up 3 Puteri Indonesia 2024

Tantangan terbesar selama hampir dua tahun ini, diakui Ayu Wulan, justru ada pada manajemen waktu. 

Lokasi Whulyan Attire yang berbasis di Surabaya membuat proses fitting dengan para puteri yang mayoritas berada di Jakarta menjadi tidak mudah.

“Kadang kita berpacu dengan waktu deadline. Kalau soal desain bisa dikomunikasikan, tapi fitting harus benar-benar diatur waktunya. Itu yang paling menantang,” ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved