Citizen Reporter
Ada Apa dengan Taman Rekreasi Anjuk Ladang Nganjuk?
beku, diam, dan stagnan, kendati banyak acara yang digelar... kesan itulah yang banyak disuguhkan taman rekreasi Anjuk Ladang di Nganjuk ini..
Reportase : Imam Nugroho
Pegiat literasi/karyawan swasta di Surabaya
MENJELANG pukul 09.30 WIB ritual pertunjukan seni jaran kepang Karyo Budoyo Dusun Kartoyo, Desa Tempel Wetan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk dalam memarakkan Idul Fitri 1437 H mulai digelar.
Sepuluh menit sebelumnya, seorang awak kesenian menaburi wadah yang tersedia di depan perangkat kesenian dengan kemenyan seraya berharap agar acara yang berlangsung di Taman Rekreasi Anjuk Ladang (TRAL), Kamis (7/7/2016) itu berjalan lancar.
Ribuan penonton terlihat larut dalam kesakralan ritual berbalut mistik ini. Pun saya menikmati tetabuhan musik yang dimainkan. Musik sebagai pemandu gerakan tari jaran kepang seakan mendapat tempat terhormat, karena mampu memberi nuansa seni menjadi lebih bermakna.
Sebagai pengunjung yang kesekian di TRAL ini, saya tak melihat ada unsur seni di sana. Yang ada hanya pemandangan bangunan renta juga kumuh seolah tak berdaya bangkit dari reruntuhan jaman. Aksesori sebuah taman tampak tak menarik untuk dipandang, kandang dan sangkar hewan 'penggembira' terlihat karat, rusak juga kusam seakan sulit untuk dibenahi.
Beruntung, hewan-hewan peliharaan di sana tak mengalami kelaparan. Warna-warna cat dinding yang seharusnya menjadi pencerah suasana “oh betapa indahnya TRAL-ku, semakin tenggelam dimakan usia.
Ironisnya, terlihat aus selama ratusan hari nan memudar di sana-sini. Kalau pun ada warna hijau, itu hijaunya lumut lokal yang mampu menandinginya. Perubahan wajah alun-alun kota, tak juga memberi dampak besar terhadap perubahan di tempat-tempat lainnya. Seperti Gedung Juang maupun Museum Anjuk Ladang.
Ketika daerah lain di Jawa Timur berjibaku menggarap dan mengenalkan destinasi tempat wisatanya, eksistensi wisata Kota Nganjuk ibarat peribahasa, bagaikan pungguk merindukan bulan. Jalan di tempat.
Jangan berharap slogan Nganjuk Semakin Jaya tetap ada di masa mendatang jika sampai saat ini tak kunjung ada perubahan.