Iklan ISIS Lewat WhatsApp Bikin Budak Seks Makin Sulit Kabur

"Mereka (ISIS) mendata seluruh budak, diketahui pemiliknya. Jika orang ISIS menghentikannya di pos penjagaan, mereka akan tahu bahwa dia budak kabur."

Penulis: Adi Sasono | Editor: Adi Sasono
AP
Lamiya Aji Bashar saat ditemui wartawan AP di rumah pamannya di sebuah daerah di Irak. 

SURYA.CO.ID | SURABAYA - "Perawan. Cantik. Usia 12 tahun.. Harganya sudah mencapai 12.500 dolar dan dia akan dijual segera."

Begitulah bunyi sebuah pesan dalam bahasa Arab. Pesan itu mirip-mirip dengan ribuan pesan lain yang dikirim lewat aplikasi Telegram dan WhatsApp.

Pesan itu mengiklankan perempuan dan anak-anak, di samping senjata dan peralatan tempur lain. Yang diiklan itu merupakan budak seks ISIS.

Seperti dilansir Metro.co.uk, Kamis (7/7/20160, ISIS kini diperkirakan menyekap sekitar 3.000 perempuan untuk dijadikan budak seks.

Banyak di antara budak itu yang diperjualbelikan seperti ternak dan ponsel.

Dalam pesan iklan di aplikasi obrolan itu, si pengiklan menyertakan data pribadi si korban, juga data si 'pemilik' untuk mencegah perempuan itu kabur.

Sebuah pesan diteruskan seorang aktivis Yazidi, sebuah suku yang banyak perempuannya disekap ISIS.

Sebelumnya, kelompok aktivis itu bisa menyelundupkan 134 perempuan per pekan keluar dari penyekapannya.

Namun kini, kata Mirza Danai, pendiri Luftbrucke Irak, jumlah itu terus merosot menjadi 39 orang per pekan. Kini kabur menjadi semakin sulit dan berbahaya bagi para budak itu.

"Mereka (ISIS) mendata seluruh budak, setiap orang diketahui pemiliknya. Jika orang ISIS menghentikannya di pos penjagaan, mereka akan tahu bahwa dia (korban) adalah budak yang lari," kata Mirza.

Satu di antaranya adalah Lamiya Aji Bashar yang empat kali mencoba kabur dan baru berhasil Maret.

Saat kabur, ia terkena ranjau darat. Temannya, Almas (8) dan Katherine (20) tewas. Ia sendiri mengalami luka bakar yang melelehkan kulit wajahnya.

Ia diselamatkan dan diselundupkan keluar oleh seorang yang menemukannya.

"Terima kasih Tuhan, saya sudah bisa mengakhiri. Saya bisa kabur dari orang orang itu," kata gadis berusia 18 tahun itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved