Lebaran 2016

Polisi Gresik Bersenpi saat Amankan Arus Mudik, bila Diperlukan Boleh Tembak di Tempat

"Kita siapkan anggota bersenjata. Dimana ada tindakan mengancam nyawa seseorang saya tegaskan untuk mengambil tindakan tegas yang terukur."

Penulis: Sugiyono | Editor: Parmin
surya/sugiyono
Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan (kanan) didampingi Bupati Sambari sidak kesiapan personel Polres terkat Mudik Labran 2016 di Alun-alun, Kamis (30/6/2016). 

SURYA.co.id | GRESIK - Jajaran Polres Gresik menyiapkan pasukan bersenjata untuk pengamanan arus mudik dan sepanjang jalur mudik. Sedikitnya 850 personel yang disiapkan untuk mengamankan arus mudik 2016.

"Kita siapkan anggota bersenjata. Dimana ada tindakan mengancam nyawa seseorang saya tegaskan untuk mengambil tindakan tegas yang terukur dengan menggunakan senjata yang ada," kata Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan, Kamis (30/6/2016).

Kapolres mengungkapkan hal itu usai upacara Apel Gelar Pasukan Ops Ramadaniya Semeru 2016 di Alun-alun Gresik yang didampingi Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Muspida.

Adex menegaskan bhawa jika memang diperlukan tindakan tembak di tempat maka anggota Polres Gresik bisa menggunakan tindakan senjatanya.

"Apabila diperlukan boleh," imbuhnya.

Selama menjelang arus mudik, anggota Polres Gresik tidak ada yang diiperkanan cuti. Semuanya untuk mengamankan arus mudik dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Anggota Polres Gresik juga dioptimalkan untuk menjaga toko perhiasan dan tempat peradangan yang banyak dikunjungi masyarakat sehingga bisa mencegah terjadinya aksi kejahatan.

"Dari polri dan instansi terkait. Baik komunitas yang mendukung. Seperti Dinas Kesehatan dan Dishub Kabupaten Gresik, Kodim 0817. Anggota polri tidak ada yang curi lubur. Ada posko mudik yang siap 24 jam," katanya.

Adex memeriksa kelayakan kendaraan roda empat dan motor untuk. Saat menemui mobil yang kotor, Adex langsung memerintahkan anggotanya untuk push up.
Sedangkan mobil dan motornya bersih di bagian mesin langsung diberi hadiah.
"Namanya anggota, banyak kegiatan. Kita juga memaklumi, bahwa hal tersebut harus dimaksimalkan," katanya.

Adex juga menyinggung titik kemacetan di Perempatan Kecamatan Duduksampean yang disebabkan adanya pemilik bangunan rumah tidak mau merelakan tanahnya diganti rugi untuk dibuat jalan raya.

"Dulu 15 rumah, sekarang 8 rumah. Mungkin masyarakat atau tetangganya bisa memberikan tahu kepada yang bersangkutan untuk membuka hati demi kepentingan masyarakat banyak. Kalau kita cermati, di perempatan Duduksampean itu setiap hari beribu-ribu orang harus antri melintas akibat macet dan kerugian bensin yang terbuang sia-sia juga banyak," kata mantan Kapolres Luwu, Sulawesi Selatan.

Terpisah, Kasatlantas Polres Gresik, AKP Anggi Saputra Ibrahim, menambahkan untuk mengatur lalu lintas di perempatan Duduksampean ada empat cara.

Di antara dengan cara buka tutup secara bergantian.

"Selama arua mudik biasanya yang ramai dari arah Surabaya sehingga yang dari arah Lamongan bisa dihentikan sementara begitu juga sebaliknya. Kita juga menyiapkan kantong parkir di pintu tol Kebomas," kata Anggi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved