Citizen Reporter

Begini SDIT Insan Kamil Menggali Potensi Siswanya Agar Mereka Lebih Mandiri

mengenali dan menggali potensi diri siswa menjadi program rutin yang biasa dilakukan sekolah di Sidoajo ini...

Editor: Tri Hatma Ningsih
citizen/rizka amalia
Salah agenda P2D SDIT Insan Kamil Sidoarjo 

Reportase : Rizka Amalia
Pengajar di SDIT Insan Kamil Sidoarjo/Alumnus Prodi Sastra Universitas Negeri Surabaya

SETIAP orang sesungguhnya memiliki potensi diri. Potensi itulah yang dimunculkan dalam Pengembangan Potensi Diri (P2D) SDIT Insan Kamil Sidoarjo dan diikuti seluruh siwa kelas 5. Program tahunan SDIT Insan Kamil Sidoarjo itu tahun ini diadakan tiga hari (4-6/2/2016) di Claket, Pacet, dengan kegiatan lebih menantang.

Sebelum berangkat, siswa diberikan pengarahan untuk menyiapkan diri agar bisa mengikuti semua kegiatan dengan baik. Hal ini penting karena tanpa rencana dan persiapan matang, kegiatan tak berjalan baik.

Para siswa telah mengumpulkan alat dan perlengkapan mereka di sekolah satu hari sebelumnya. Ada perlengkapan pribadi hingga kelompok, semua disiapkan. Sultan Rafly, siswa kelas 5-B mengaku kegiatan ini menjadi pengalaman pertamanya. Dia berharap bisa mandiri dan menjadi anak yang lebih baik dari sebelumnya.

Ustaz M Choirul Annam, Kepala SDIT Insan Kamil Sidoarjo, mengingatkan jika P2D merupakan program unggulan sekolah dan telah berhasil mencetak pribadi yang tangguh dan mandiri.

Untuk sukses, lanjutnya, siswa harus disiapkan sedini mungkin dan kemandirian merupakan modal penting seseorang untuk menghadapi masa depan. Di manapun, kapanpun, kemandirian wajib ada dalam setiap orang. Selama ini, potensi tersebut masih belum nampak tetapi dengan P2D, potensi semacam itu diberi ruang agar bisa muncul.

Bagaimana potensi bisa digali? Dalam P2D, para siswa dilatih menyiapkan segala kebutuhannya sendiri tanpa mengesampingkan kerjasama. Mulai pelatihan baris berbaris, mendirikan tenda, memasak, hingga penjelajahan alam, semua itu dilakukan siswa. Dipandu ustaz dan ustazahnya, serta tim kepanduan, para siswa mengikuti semua kegiatan dengan baik.  

Ustaz Fajar R Hidayat, ketua pelaksana acara mengisahkan, bila P2D terbukti berhasil mengubah sikap anak menjadi lebih baik. Tahun sebelumnya, seorang wali murid bahkan terkejut dengan perubahan baik yang terjadi pada anaknya. Tak hanya mandiri, sikap berani dan percaya diri pun muncul setelah mengikuti P2D. Awalnya, anak tersebut tak berani ke kamar mandi sendiri bahkan ketika siang sekalipun. Setelah mengikuti P2D, ketakutan tersebut tak lagi muncul.

 


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved