Lapsus Gagal Ginjal
Mengajak Anak Hidup Sehat, Lilik Biasakan Anak Masak Sendiri
"Keponakan saya yang masih kecil terkena diabetes. Itu karena pola makan yang salah dan sering mengonsumsi jajanan dan minuman kemasan yang tidak seha
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yoni
SURYA.co.id | SURABAYA - Gaya hidup dan pola makan orangtua secara tidak langsung berpengaruh pada kesehatan anak. Untuk itu, orangtua harus lebih jeli dan teliti memilih makanan sehat agar anak tidak gampang terkena penyakit berbahaya.
Ny Lilik Faudah (35) mengaku khawatir dengan maraknya peredaran jajanan dan minuman anak yang mengandung zat berbahaya di sekolah. Maklum, warga Rungkut Tengah, Surabaya, ini memiliki dua anak kecil, yakni Sabrina Kayla Ariel (13), kelas 6 SD, dan Sahda Naura Ariel (5), TK.
"Keponakan saya yang masih kecil terkena diabetes. Itu karena pola makan yang salah dan sering mengonsumsi jajanan dan minuman kemasan yang tidak sehat. Makanya, sekarang saya lebih hati-hati memilih makanan dan minuman untuk anak-anak," katanya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Minggu (31/1).
Ny Lilik selalu berupaya membuatkan makanan sendiri untuk anak-anaknya. Ini supaya ia dapat mengontrol bahan dan bumbunya. Kebetulan, ia hobi memasak.
Anak pertamanya, suka jenis sayur seperti cap cay, sedangkan si bungsu senang camilan umbi-umbian. Terkadang mereka minta mi instan. Ny Lilik tak keberatan asalkan tidak terus-menerus.
Biasanya, kalau masak mi instan, ia tidak memakai bumbu yang disertakan dalam kemasan. Ia membuat sendiri bumbu yang lebih sehat.
"Kebetulan anak saya tidak suka kecap dan saus. Mereka saya ajari membuat bumbu sederhana yang sehat. Tidak pakai bumbu pabrik," ujar perempuan yang kerja di restoran cepat saji itu.
Ny Lilik juga membuatkan bekal bagi anaknya saat ke sekolah. Untuk si sulung yang biasanya pulang di atas pukul 12.00, ia membawakan bekal makan siang. Sebelum berangkat, anaknya sudah terbiasa sarapan di rumah.
Sedangkan si bungsu sudah mendapatkan jatah makan dari sekolah. "Kalau makanan, saya sudah tidak khawatir lagi. Hanya saja untuk minuman yang tidak bisa saya kontrol. Bisa saja dia beli minuman sembarangan di sekolah. Tapi, saya selalu mengingatkan dia agar beli makanan atau minuman yang sehat," katanya.
Hal sama dilakukan ibu satu anak, Ny Diyan Wahyuni (31), asal Wiyung, Surabaya. Ibu ini juga sudah mengajarkan pola makan sehat kepada anaknya, Alina Kinanthi Nugroho (4).
Ia meminta anaknya tidak beli makanan sembarangan.
"Sejak kecil, dia saya ajari agar tidak beli jajan sembarangan. Makanan seperti itu bisa bikin sakit pilek, batuk, sakit perut, dan lain-lain. Kebetulan anak saya masih playgroup," katanya.
Kalau anaknya tetap ingin beli makanan kemasan, ia akan memilihkan yang sehat. Setidaknya, produsen makanan itu jelas, mencantumkan nama di kemasan. Komposisi makanan harus ada di kemasan.
Terpenting lagi produk makanan itu sudah terdaftar di BPOM.
"Orangtua harus teliti memilihkan makanan kemasan untuk anak. Tapi, kalau bisa lebih baik anak kecil jangan diberi makanan kemasan dulu," ujarnya.
Hendro Setyawan, warga Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya, selalu membiasakan anaknya, M Azzam Muzakky, sarapan dulu sebelum berangkat sekolah. Sekarang, anaknya masih TK B.