Antisipasi Batuk Bromo, BPBD Jatim Buat Rencana Kontigensi

SURYA.co.id | SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim langsung melakukan langkah antisipasi menyikapi kembali batuknya Gunung Bromo.

Kepala BPBD Jatim Sudarmawan mengatakan, begitu terjadi perubahan status Gunung Bromo dari normal (level 1) ke waspada (level 2), pihaknya bersama BPBD Kabupaten Probolinggo langsung membuat rencana kontigensi (Rekon).

"Perkembangan dan update statusnya juga terus kita lakukan dengan pusat vulkanologi," ujarnya, Jumat (13/11/2015).

Menurut Sudarmawan, berdasar data dari dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM dari tujuh gunung berapi di Jatim, tiga di antaranya berstatus waspada atau level 2. Yakni, Gunung Raung, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru.

Status waspada Gunung Raung ditetapkan sejak 24 Agustus 2015, Gunung Bromo sejak 23 Oktober 2012, dan Gunung Semeru dinyatakan status waspada sejak 2 Mei 2013.

"Jadi untuk Gunung Bromo, status waspada sebenarnya sudah ditetapkan lama, lebih tiga tahun lalu," jelas Penjabat Bupati Sumenep ini.

Sehingga langkah antisipasi dan segala sesuatunya juga telah disiapkan semua. Mulai terus berkoordinasi dengan pihak terkait, menyiapkan logistik dan tenda pengungsian, dan memberikan warning agar warga atau wisatawan hati-hati dan tidak berada di radius kurang dari 1 kilometer.

"Pokoknya segala sesuatunya sudah kita siapkan sedemikian rupa," tandasnya.

Untuk itu, Sudarmawan minta masyarakat di sekitar Gunung Bromo tidak panik dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Khusus empat gunung lainnya, statusnya dalam kondisi level I alias normal (aman). Empat gunung tersebut adalah, Gunung Ijen statusnya normal sejak 8 Agustus 2014; Gunung Lemongan normal sejak 19 April 2012; Gunung Kelud normal sejak 7 Agustus 2014; dan Gunung Arjuno-Welirang normal sejak tahun 1995 lalu.

"Data update status gunung selalu kita minta setiap hari," imbuh Sudarmawan.