Antusiasme Anggota Kopwan Praktek Batik Lukis
Kegiatan ini diharapkan supaya Kopwan punya unit usaha, selama ini kan hanya simpan pinjam.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Wahjoe Harjanto
SURYA.CO.ID | TUBAN - Lima puluh anggota Koperasi Wanita (Kopwan) Tuban terlihat antusias memperhatikan instruktur batik lukis menjelaskan cara membatik. Untuk lebih mempermudah, instruktur memutarkan video praktek membuat batik tulis.
Bagi anggota Kopwan, sepintas membuat batik lukis mudah dan sederhana. Meski sebagian besar dari mereka adalah perajin batik tulis, namun pada saat praktek membuat batik lukis, hasil karyanya jauh dari harapan. Tebal tipis batik untuk memperlihatkan bentuk tiga dimensi masih belum terlihat.
Selasa (6/10/2015), 28 Kopwan se-Kabupaten Tuban mengikuti ‘Pelatihan Singkat dan Praktek Bagi Koperasi Wanita Tahun 2015’ di Wisma Mahkota, mulai pukul 08.30 wib-15.00 wib.
Materi pelatihan yang diberikan oleh para instruktur kali ini ada dua, yakni menejerial mengenai kewirausahaan yang dipandu oleh Ir Rohmadi, MM dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban.
Materi lainnya tentang ketrampilan Batik lukis dipandu dari CV Indah Setya Malang, terdiri dari Ir Hary Susetyo, Ir Indah Nur Qoriah, dan Tutik Siti Rahayu.
Untuk membuat batik lukis, peserta diberi sketsa atau membuat sketsa sendiri. Sketsa itu kemudian diblat ke kain menggunakan pensil, setelah itu dicat menggunakan cat tekstil.
Jika ada kesalahan, cara menghapusnya menggunakan tisu tanpa air agar tak menjalar ke bagian lainnya. Setelah itu, kain dipasang di perbidangan (bulat) dan kain siap dicat.
Pada saat mengecat, peserta harus membuat karakter tebal dan tipisnya cat dan lakukan satu per satu bagian karena cat cepat kering.
Setelah dicat, hasil lukisan di kain dikeringkan pakai alat pengering rambut atau di bawah sinar matahari, setelah itu bagian belakang disetrika. Hasil setrikaan tersebut akan memunculkan bentuk karakter tebal dan tipisnya.
Seorang peserta dari Pengurus Kopwan Srikandi Pesisir, Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo, Nanik Muslikah (33) antusias mempraktekkan teori yang telah dijelaskan instruktur. Bagi Nanik, pelatihan membuat batik lukis baru kali ini diikuti.
Meski baru sekali ikut pelatihan batik lukis, ternyata Nanik salah satu penggemar batik lukis. Ia sudah beberapa kali membeli pakaian batik lukis di toko. Harganya pun relatif mahal. Ia mencontohkan kerudung batik lukis di bagian pinggir harganya mencapai RP 100.000.
“Kami dapat manfaat dari pelatihan ini, mudah-mudahan kami bisa membuatnya dan menjual di koperasi,” kata Nanik.
Peserta lainnya, Ketua Kopwan Sekarmelati, Kecamatan Kerek, Darmawati (47) mengaku setelah mendapat materi batik lukis, tertarik menggeluti usaha baru itu.
Selama ini, Darmawati menjadi salah satu pengusaha batik tulis di Tuban. “Untuk membuat batik lukis ini sebenarnya sederhana dibandingkan membuat batik tulis yang sudah lama saya geluti. Untuk membuat batik lukis saya kira butuh ketelatenan, seperti tadi ada tebal dan tipisnya,” ujarnya.
Darmawati berencana akan menggandengkan usaha batik tulis dengan batik lukis. Pemasaran produk batik lukis akan diselipkan di batik tulis yang sudah disetorkan ke beberapa toko busana dan toko di luar Tuban.