Perlindungan Anak

3 Siswa SD Palak dan Pukul Teman, Masih Kejang-kejang Sejak Idul Adha

#PASURUAN - Saat kejang-kejang, bocah korban itu dalam kondisi sadar, namun tak bisa mengontrol tubuhnya. Ia trauma psikis dan fisik.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Yuli
irwan syairwan
KORBAN PEMUKULAN - Bocah berinisial PN didampingi ayahnya, Taufik Hidayat, saat dirawat di RSUD Bangil, Pasuruan. 

SURYA.co.id | PASURUAN - Kenakalan anak-anak terkadang berada di luar batas kewajaran. Hal itu dialami bocah SD asal Kabupaten Pasuruan, PN (12).

Setelah dimintai uang oleh tiga teman sekelasnya, PN kemudian dipukul hingga menderita penyakit aneh, tubuhnya mengalami kejang-kejang.

Menjelang liburan Idul Adha, PN dicegat tiga temannya, Ihw, Ayk, dan Fry. Ketiga teman satu kelas di SDN Sedanrejo, Rejoso, Kabupaten Pasuruan, ini sering meneror PN, baik itu meminta uang atau mengusili.

Namun, hari terakhir sebelum liburan itu sangat parah, PN dipukul di bagian tengkuk kepala hingga kesakitan.

"Awalnya tidak ada apa-apa. Namun beberapa hari setelahnya, tangan putri saya bergerak sendiri tak bisa dikendalikan," kata Taufik Hidayat (46) ayah PN saat ditemui Surya di Ruang Krissan, Ruang Syaraf RSUD Bangil, Selasa (6/10/2015).

Tangan PN bergerak hebat seperti orang yang terkena penyakit Parkinson. Sehari setelah tangannya bergerak tak terkendali, seluruh tubuhnya juga mengalami kejang serupa.

Taufik menuturkan, jika dibiarkan, PN bisa berputar sendiri di tempat tidur karena gerakan kejang-kejang tersebut.

"Saya bawa ke RSUD Bangil Jumat 25 September. Saya bingung penyakit putri saya," sambungnya.

Saat awak media menyambangi PN, tubuh anak ketiga Taufik dengan Masito ini sesekali kejang di bagian tangan, kaki, dan perutnya, meski tak bergetar hebat. PN pun tak bisa bicara lancar karena napasnya seperti tercekat, tersengal-sengal.

Berdasarkan penuturan putrinya, Taufik mengungkapkan tiga anak yang memukul PN sering meneror teman-temannya yang lain. Taufik menyatakan akan mengambil langkah hukum setelah PN membaik.

"Tadinya anak saya sehat-sehat saja, tapi jadi seperti ini. Saya tidak rela," ujarnya.

Ketika kejang-kejang itu terjadi, lanjutnya, PN dalam kondisi sadar, namun tak bisa mengontrol tubuhnya. PN tidak kesakitan, namun ketika dipegang bagian tengkuk, ia akan berteriak merintih.

dr Aziz Abdulah SpS menyatakan PN menderita penyakit jantung-rematik. Penyakit ini menimbulkan efek chorea (kejang-kejang sporadis pada tubuh) seperti orang terkena parkinson.

Aziz mengatakan pihaknya sempat kesulitan saat akan melakukan pemindaian karena tubuh PN yang kejang-kejang dan bergerak sporadis.

"Tapi sudah kami lakukan perawatan maksimal, kini PN sudah tak lagi kejang-kejang hebat," imbuh Aziz.

Halaman 1 dari 2
Tags
penyidik
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved