Nanik Indrawaty Terima Modal Rp 677 Juta, Bagi Hasil Pakai Cek Kosong

SURYA.co.id | SURABAYA - Usaha Nanik Indrawaty (55) membangun bisnis jual-beli mesin pabrik kandas. Tidak ada satu pun perusahaan yang berniat membeli mesin miliknya. Nanik semakin terpuruk sebab harus mendekam di sel Mapolrestabes Surabaya.

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi mengungkapkan, Nanik menjalin kerjasama dengan Supratikno (57).

Sebabagi bentuk kerjasama, Nanik minta uang kepada Supratikno sebesar Rp 677 juta. Nanik berjanji segera mengembalikan uang itu beserta bunga Rp 89 juta dalam waktu dua bulan.

“Tersangka menyerahkan bilyet giro dan cek kepada korban,” kata Agung, Kamis (2/7/2015).

Dua bulan berlalu, korban berniat mencairkan ceknya. Ternyata petugas memberitahunya bahwa cek tersebut kosong.

Korban semakin sakit hati karena tersangka tidak bisa ditemui di rumahnya di Jalan Tembok Dukuh. Ponsel tersangka pun sering tidak aktif.

Kesal dengan perbuatan tersangka, korban lapor ke Mapolrestabes Surabaya. Agung menambahkan petugas pun tidak menemukan tersangka di rumahnya.

Berdasar informasi yang diterimanya, tersangka sudah mengungsi ke rumah pamannya di Jakarta. Petugas pun menjemput tersangka ke Jakarta.

Agung memperkirakan Supratikno bukan satu-satunya korban Nanik. Ada dua orang lain yang menjadi korban Nanik. Tapi dua korban itu belum lapor ke polisi. Hanya Supratikno yang sudah lapor ke polisi.

Di hadapan petugas yang memeriksanya, Nanik membantah melakukan penipuan. Nanik mengaku benar-benar membuka bisnis jual-beli mesin pabrik.

Uang dari korban digunakan untuk modal usaha. Rencananya Nanik mengembalikan uang korban setelah ada perusahaan yang membeli mesinnya.

“Tersangka mengaku mesinnya belum laku sehingga belum bisa mengembalikan uang korban,” tambahnya.

Baca selengkapnya di Harian SURYA
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA