Belasan Orang Berjudi Dekat Mushola, Alasannya Sambil Tunggu Sahur

SURYA.co.id | SURABAYA - Entah apa yang ada di pikiran orang-orang ini. Saat masyarakat sedang giat-giatnya tadarusan pada malam Ramadan ini, mereka malah berjudi di dekat Mushola dengan dalih untuk menunggu waktu sahur.

Para pejudi itu di antaranya adalah Andik Setiyawan (37), warga Tegalsari; Erik Sumarlis (24) dan Dwi Anugrah (25), keduanya warga Jl Kebraon, Surabaya.

"Beberapa pelaku lainnya berhasil kabur saat tahu kedatangan petugas," ujar Kapolsek Lakarsantri AKP Arisandi, Kamis (25/6/2015).

Ironisnya, satu dari tiga tersangka itu adalah guru. Yakni Erik, seorang guru di Sekolah Dasar (SD) di Surabaya yang sekarang harus mendekam di dalam penjara akibat kegemarannya bermain judi.

Saat digerebek polisi, mereka asyik bermain Judi Bingo. "Semua yang tertangkap langsung dibawa ke Polsek. Sedangkan yang kabur masih dalam pengejaran," lanjutnya.

Penggerebekan ini bermula dari adanya laporan masyarakat yang menyebut bahwa kerap digelar judi di kawasan itu. Berdasar laporan inilah, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan kelompok penjudi tersebut.

Judi itu kerap digelar sampai menjelang waktu sahur di Pos Kamling dekat Mushola. Permainan kartu yang dibumbui dengan taruhan uang itupun kerap meresahkan warga sekitar, sehingga dilaporkan ke petugas kepolisian.

Saat didatangi polisi, ada sekitar 10 orang sedang asyik bermain, tapi hanya tiga yang tertangkap.

Permainan judi yang mereka gelar, adalah judi bingo dengan taruhan sekitar Rp 1.000 hingga Rp 5.000. Dalam permainannya, satu kartu bingo dihargai Rp 1.000, kemudian yang menjadi bandar memasukkan koin bertuliskan angka-angka ke kaleng.

Bandar lantas mengambil satu koin dari kaleng tersebut, dan para pemain akan mencocokan angka koin dengan angka dalam kartu bingo yang dipegangnya masing-masing.

Pemain yang bisa mencocokkan angka pada kertas bingo secara horisontal, vertikal atau menyilang maka dialah sebagai pemenang.