Kriminalitas di Surabaya

Komplotan Maling Incar Motor di Teras, Langsung Jual ke Bangkalan

#SURABAYA - Komplotan maling motor dari Surabaya beraksi spontan di berbagai daerah.Biasanya langsung jual ke rumah penadah di Bangkalan, Madura.

Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
zainuddin
Deretan motor hasil curian komplotan Syamsul Arifin yang disita anggota Unit Reskrim Polsek Bubutan, Surabaya, Minggu (7/6/2015). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Komplotan maling motor pimpinan Syamsul Arifin (19) tidak pernah merencakan pencurian motor. Artinya kawanan ini tidak perlu menggambar atau memetakan lokasi sebelum beraksi.

Kawanan ini langsung beraksi bila melihat motor yang diparkir di teras. Mereka akan langsung kembali ke Surabaya setelah mendapat motor curian.

Tapi motor curian itu tidak lama berada di Surabaya.

Samsul langsung menghubungi Wahyudi (18) atau Aiful Triyadi (31), dan mengajaknya menjual motor curian ke Madura.

Wahyudi dan Aiful inilah yang bertugas mengendarai motor curian sampai Madura.

“Kami berangkat ke Madura selalu bersama-sama,” kata Samsul, Minggu (7/6/2015).

Sebelum berangkat ke Madura, kawanan ini menghubungi penadah motor curian.

Komunikasi ini untuk menentukan lokasi transaksi. Biasanya transaksi dilakukan di rumah penadah di kawasan Bangkalan.

Tapi kadang transaksi dilakukan di pinggir jalan. Setiap motor dipatok harga antara Rp 1-2,5 juta.

Uang hasil penjualan ini digunakan untuk mabuk bersama. Sisanya baru dibagi rata.

Rata-rata setiap pelaku mendapat antara Rp 200.000 setiap kali usai menjual motor curian dan mabuk bersama.

“Selama beraksi dan menjual motor curian, kami belum pernah kena razia,” terang Samsul.

BERITA SEBELUMNYAKomplotan Maling Motor dari Surabaya Beraksi di 3 Kota Lain

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved