Larung Sesaji Telaga Ngebel Menarik Wisatawan Berkunjung
Ucapan syukur itu dilaksanakan dengan menghayutkan tumpeng raksasa dan hasil bumi
Penulis: Sudarmawan | Editor: Satwika Rumeksa
"Ketika bikin sayembara, Baru Klinting menancapkan lidi ke tanah. Siapa yang kuat mencabut lidi, hasilnya ternyata tidak ada yang kuat mencabutnya. Setelah dicabut keluarlah mata air yang kemudian jadilah Telaga Ngebel. Semua warga yang menolak Baru Klinting tenggelam. Hanya Nya Latung yang selamat naik perahu (lesung). Itulah dongeng yang berkembang turun temurun di kampung kami," urainya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pemkab Ponorogo, Sapto Jadmiko menegaskan terlepas dari kisah dan dongeng itu, yang jelas Telaga Ngebel adalah aset yang harus diramaikan dan harus dipelihara serta terus dikembangkan menjadi wisata alam yang menarik. Apalagi, yang ditawarkan adalah panorama alam yang masih perawan. Selain telaga ada air hangat, air terjun, serta sentra susu kambing etawa pun harus dikembangkan.
"Makanya pengunjung dalam acara larung ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dampaknya dirasakan warga Ngebel mulai pengiapan dan hotel dipenuhi pengunjung, kuliner makin laris manis dan mampu memberikan pemasukan dari kunjungan wisatawan untuk Pemkab Ponorogo," pungkasnya tanpa menyebutkan nilai real kenaikan itu.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA