Kebun Sayur Hidroponik
Ayem Tentrem Jalankan Bisnis Kebun Sayur Hidroponik
Dari berkebun secara hidropolis ia mendapat pengetahuan, aktivitas, pengalaman dan sumber pendapatan baru.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA Online, SURABAYA - Hanya melalui cerita lisan yang disampaikan rekannya, Gina Novilla langsung jatuh hati dan tertarik dengan kebun sayur hidroponik.
Tanpa pikir panjang iapun mengorek informasi dan belajar cara berkebun. Banyak hal didapatnya setelah menjalankan kebun sayur Hidroponik sendiri.
Bukan lagi sekedar pembunuh rasa penasaran, berkebun sayuran secara hidroponik mendatangkan banyak keuntungan yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh Gina Novilla.
Hanya dalam hitungan bulan ia sudah memiliki kebun sayur dan pasar yang menyerap hasil panen.
Dari berkebun secara hidropolis ia mendapat pengetahuan, aktivitas, pengalaman dan sumber pendapatan baru.
Di sisi lain ia juga mendapat kepuasan karena mampu menstimulasi masyarakat di Surabaya untuk turut berkebun hidroponik.
Kebun Sayur yang dikelolanya di kawasan Ketintang Selatan juga mulai banyak didatangi orang.
Banyak yang datang karena heran dan terkagum.Ada yang datang untuk membeli sayur sampai ingin belajar menanam sayuran secara hidropolis.
Novi mengisahkan Kebun Sayur yang dikelolanya berawal dari kisah rekannya yang memiliki aktivitas serupa di Jakarta.
“Hanya diberi cerita saja saya langsung tertarik dan ingin melakukan. Berikutnya saya dan suami berangkat ke Pamulang untuk belajar langsung cara berkebunnya,” kisah Novi.
Langkah awal kebun sayur itu terjadi di bulan Mei lalu. Berbekal proses belajar sekitar lima hari di Pamulang Novi dan suami langsung merealisasikan pengetahuan baru yang didapat.
Memanfaatkan lahan kosong bekas rumah yang akan direnovasi ulang, ia membangun kelengkapan kebun hidroponik.
Panen perdana langsung didapat tepat di hari lebaran lalu. Dari situ proses berkebun dan pemasaran sayuran mulai bergulir.
“Saya sebenarnya tidak suka berkebun atau tanam-menanam Tapi berkebun secara hidroponik ini ya langsung suka, asyik saja. Kalu berkebun begini, pakai baju baguspun gak masalah, kita masih bisa utak-atik tanaman lalu langsung ke arisan,” ujarnya.