Tak Kenal Lelah Dekati Warga Tengger

News Analysis
Dwi Joko Nurjayadi
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo

SURYA Online, PROBOLINGGO - Di kawasan Gunung Bromo, setidaknya ada lima desa yang lokasinya paling dekat dengan kawah.

Lima desa itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Sukapura, Sumber dan Kuripan.

Total penduduknya ada sekitar 17.000 jiwa. Jadi, potensi pengungsi untuk kawasan terdekat ya sejumlah itu.

Dua desa terdekat adalah Ngadirejo dan Ngadisari. Jaraknya sekitar empat kilometer dari bibir kawah.

Sedangkan daya jangkau letusan berupa abu vulkanis, mencapai radius 10 kilometer.

Untuk tindakan darurat, kami prioritaskan lansia, ibu hamil dan anak-anak.

Lima desa yang radiusnya di bawah 10 kilometer, kami tetapkan sebagai daerah siaga bencana.

Di sini kami terus melakukan sosialisasi kepada warga. Beberapa waktu lalu, kami bersyukur ada pemuda desa yang secara sukarela membentuk komunitas sadar bencana.

Komunitas ini dinamakan Sahabat Peduli Bromo. Mereka kami rangkul sebagai relawan yang sosialisasi siaga bencana kepada warga.

Kami optimalkan peran para pemuda ini lantaran merekalah yang bisa menjelaskan bahaya Bromo dengan bahasa lokal.

Bagi BPBD, menjadi penanggungjawab kebencanaan, terutama di kawasan Gunung Bromo-Tengger merupakan  tantangan yang berat.

Kami di BPBD harus bergerak tanpa lelah meyakinkan warga agar mendengarkan peringatan yang kita keluarkan.

Namun, sebagian besar warga di kaki Bromo lebih patuh kepada tokoh adat ketimbang peringatan kami.

Inilah  yang membuat kami merasa harus bekerja lebih keras lagi agar nanti jika bencana terjadi, tidak ada korban jiwa. Sampai hari ini, pendekatan terus kami lakukan.