Kelud Meletus
Warga Butuh Air Bersih
Tiga dusun di Desa Sumberasri yang kekurangan air bersih itu adalah Dusun Gambaranyar, Dusun Kampung Tengah, dan Dusun Karanganyar.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Heru Pramono

SURYA Online, BLITAR - Tak hanya warga di empat dusun, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kab Blitar, yang kekurangan air bersih. Namun, tiga dusun lainnya di Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, juga demikian.
Sejak meletusnya Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014) malam lalu, warga di desa yang terletak dilereng gunung berapi itu mengalami kelangkaan air bersih. Penyebab, seperti yang terjadi di Desa Penataran. Yakni, saluran pipa air yang dari sumber mata di lereng Gunung Kelud itu rusak akibat diterjang lahar.
Akibatnya, sekarang ini tak ada air bersih yang mengalir ke perkampungan.
Tiga dusun di Desa Sumberasri yang kekurangan air bersih itu adalah Dusun Gambaranyar, Dusun Kampung Tengah, dan Dusun Karanganyar. Di tiga tiga dusun itu dihuni sebanyak 615 kepala keluarga (KK).
"Warga kami di tiga dusun itu tak ada yang memiliki sumur karena memang tak ada yang membuat sumur akibat sumbernya sangat dalam. Selama ini, warga hanya mengandalkan air bersih dari sumber pegunungan yang diberi pipa dan dialirkan ke rumah warga. Namun, dengan kejadian kemarin, sambungan pipa air bersih rusak," kata Purnomo (42), Kasun Gambaranyar.
Sampai kini, menurutnya, warga belum ada yang berani mengecek kerusakan pipa tersebut. Sebab, untuk memperbaiki sumber air bersih itu, warga harus naik ke lereng gunung.
"Belum ada yang berani naik. Kami hanya mengandalkan air bantuan dari PMI," tuturnya.
Namun, menurutnya, pasokan air bersih sebenarnya belum cukup. Sebab, dalam sehari, warga di tiga dusun itu hanya dijatah dua tangki atau seberat 6.000 liter. "Kami berharap ada pasokan air tambahan," paparnya.
Kateno, Kades Penataran menuturkan, dirinya berharap agar Pemkab Blitar segera turun tangan untuk membantu kesulitan warga terkait kelangkaan air bersih. Minimal, pemkab segera membantu perbaikan saluran pipa yang rusak akibat letusan Gunung Kelud kemarin itu.
"Sebab, kalau hanya mengandalkan kemampuan warga atau gotong royong, sepertinya cukup berat. Sebab, saluran pipa yang rusak itu cukup panjang. Karena itu, kami berharap pemkab membantunya," paparnya.