Cak Nun : Fenomena Orang Bangga Korupsi

Hanya satu penyesalan bagi para koruptor di Indonesia, yakni ketika tertangkap. Bukan menyesal karena telah mencuri uang negara.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Heru Pramono
zoom-inlihat foto Cak Nun : Fenomena Orang  Bangga Korupsi
foto/antara
Emha Ainun Najib

SURYA Online, JEMBER - Hanya satu penyesalan bagi para koruptor di Indonesia, yakni ketika tertangkap. Bukan menyesal karena telah mencuri uang negara.

Itulah fenomena yang digambarkan Emha Ainun Najib ketika tampil bersama kelompok Kiai Kanjeng di Universitas Jember, Selasa (5/11/2013) malam.

Menurut Cak Nun, saat ini terjadi perubahan norma di masyarakat Indonesia. 

"Kalau dulu orang yang dihormati itu orang yang alim, tetapi kalau sekarang orang yang kaya," kata Cak Nun.

Tidak peduli, kekayaan orang itu berasal dari kerja keras atau hasil korupsi.

"Pokoknya kaya," lanjutnya.

Orang kaya, maupun hasil dari tindak korupsi, tetap bangga. Bahkan tidak malu.

"Koruptor itu akan menyesal karena satu hal yakni ketika tertangkap. Bukan karena korupsi," tegasnya.

Perubahan norma itu kini hampir terjadi di seluruh elemen masyarakat di Indonesia.

Dalam acara itu, Cak Nun juga menyentil tentang hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan presiden.

Menurutnya, KPK akan sulit memeriksa presiden karena yang melantik KPK adalah presiden. Sehingga pertanggungjawaban KPK ke presiden.

"Jadi jangankan memeriksa presiden, memeriksa anak presiden saja mikir-mikir," sindir Cak Nun.

Seharusnya, ada perbedaan antara kepala pemerintahan dan kepala negara. Kalau presiden menjadi kepala pemerintahan maka penegak hukum tidak risih memeriksanya. Tetapi berbeda kalau ia sebagai kepala negara.

"Indonesia ini seharusnya belajar dari Majapahit, ada pembedaan kepala negara dan kepala pemerintahan seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Tetapi yang ada sekarang semua dirangkap. Sudah dewan pembina juga jadi ketua umum, sudah camat juga masih lurah," sindir Cak Nun tentang penegakan hukum dan pemerintahan di Indonesia.

Kehadiran Cak Nun dan kelompoknya Kiai Kanjeng ke Unej untuk memperingati Tahun Baru Islam 1435 H sekaligus rangkaian acara Festival Tegalboto.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved