Debit Kecil, PDAM Sidoarjo Tak Maksimal Kelola Air
Akhir-akhir ini, pelanggan PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang mendapat suplai air dari Instalasi Penjernihan Air (IPA) Siwalan Panji, Buduran, mengeluh.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Parmin
SURYA Online, SIDOARJO - Akhir-akhir ini, pelanggan PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang mendapat suplai air dari Instalasi Penjernihan Air (IPA) Siwalan Panji, Buduran mengeluh. Selain debitnya kecil, kualitas air menurun karena warnanya agak kecokelatan.
Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Delta Tirta, Iwan Prasetyo mengakui banyak komplain yang dilakukan konsumen. Namun pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena bahan baku air yang diproduksi kualitasnya jauh dari harapan. “Saya sebenarnya sudah minta kepada Jasa Tirta untuk menambah debit air tapi ya sampai sekarang debitnya tetap kecil,” tandas Iwan, Jumat (25/10/2013).
Menurutnya, air yang ada di sungai Siwalan Panji kelasnya bukan kelas 1 atau kelas 2, tetapi kwalitasnya kelas 5 atau 6 sehingga air yang diproduksi jauh dari harapan. Jeleknya bahan baku yang ada, PDAM sendiri secara tidak langsung dalam memproduksi tidak bisa maksimal. Di IPA Siwalan Panji biasanya bisa memproduksi 100 liter/detik kini tinggal 50 liter/detik.
“Sudah sebulan ini debit airnya kecil. Kalau ada pasokan dari atas yang dimasukkan ke sungai Siwalan Panji lain ceritanya,” terangnya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, di sepanjang sungai Siwalan Panji yang dipakai IPA PDAM, kondisi airnya tidak kuning atau cerah. Namun warna airnya hitam dan hijau serta penuh dengan tumbuhan enceng gondok. Air sungai yang ada itu baunya juga menyengat hidung dan kebanyakan buangan dari limbah rumah tangga.
Sungai yang dipakai IPA PDAM dari atas memang buangan dari area persawahan yang nota bene airnya bagus karena menuju ke laut. Namun sekarang ini, sawah telah banyak berubah menjadi perumahan dan pabrik mulai dari kawasan Kecamatan Wonoayu, Sukodono, dan Buduran. Tak pelak, air yang melintas di Sungai Siwalan Panji banyak tercemar limbah rumah tangga dan pabrik.
“Meski ada pencemaran tapi ada pasokan air dari sungai yang menyambung masih bisa diproses. Tapi saat ini kondisinya debit air benar-benar mengecil,” papar Iwan.
Bagaimana dengan komplain pelanggan PDAM yang tidak mengucur? “Ya pasti ada hitungannya. Meter air jika tidak dipakai ya tidak bayar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Dinas PU Pengairan Pemkab Sidoarjo, Agus Hidayat tidak bisa dihubungi.
Informasi yang diperoleh, di kawasan perumahan Kemiri, dan Hedona Regency, kondisi air PDAM tidak layak konsumsi. Air yang ada di bak mandi selama tiga hari warnanya sudah berubah menjadi cokelat. “Debit air juga mengecil. Praktis air PDAM hanya untuk buat mandi dan menyiram tanaman. Takut kalau untuk dipakai memasak,” tutur Diana, warga Perumahan Kemiri.