Tarif Baru Tiket Masuk KBS Segera Diberlakukan, Kini Menunggu Hasil Kajian

Rencana pemberlakuan tarif baru harga tiket masuk (HTM) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jatim, segera diberlakukan

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Nuraini Faiq
KBS - Sejumlah pengunjung saat menikmati wahana satwa jerapah di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu. Rencana pemberlakuan tarif baru harga tiket masuk (HTM) KBS segera diberlakukan. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Rencana pemberlakuan tarif baru harga tiket masuk (HTM) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur (Jatim), segera diberlakukan.

Knii, tarif baru HTM KBS ini masih menunggu hasil kajian mendalam dan menyeluruh.

Informasi yang berhasil digali, akan ada formula pemberlakuan tiket masuk. HTM saat weekeday dan weekend (libur nasional) bahkan hingga peak season, akan berlaku tarif berbeda.

Sempat berkembang wacana bahwa HTM KBS nantinya akan di angka Rp 20.000 untuk weekeday, dan Rp 25.000 untuk weekend dan libur nasional. Namun semua masih dalam kajian.

Saat ini, KBS yang menjadi BUMD akan naik kelas menjadi Perseroan Daerah. Pansus Perseroda KBS di DPRD tengah membahas. 

Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS akan naik level, tapi konsekuensinya pendapatan ditarget naik.

Direktur Keuangan KBS, Mochamad Nahroni, menyebut ada tantangan baru bagi KBS. Tahun ini bahkan target pendapatan KBS mencapai Rp 6 miliar.

Artinya naik dua kali lipat dibandingkan pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) pada 2024, yaitu Rp 3 miliar. 

"Kami harus siap dengan langkah strategis dan terukur," kata Roni, sapaan Nahroni, Kamis (8/8/2025).

Terobosan hingga penyegaran segera dilakukan. Akselerasi pemenuhan kebutuhan pengunjung dan pasar harus dilakukan. Termasuk melakukan rebranding.

Kemudian optimalisasi sumber pendapatan non-tiket. Juga kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah daya tarik satwa dan edukasi.

Pendekatan ke pengunjung sudah mulai bergeser. Media sosial menjadi salah satu alat penting untuk mobilisasi, khususnya generasi muda dan keluarga.

Kemudian, lanjut Roni, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian bisnis studi untuk menentukan kenaikan tarif tiket masuk. Hasil kajian akan segera selesai, sehingga tarif baru dapat dipresentasikan.

Selain itu, kerja sama dengan lembaga konservasi, BUMD lain atau BUMDes untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan pendapatan akan dilakukan.

Yakni kerja sama bersifat kolaborasi dan sharing pengalaman dalam membuat konsep, dan mengelola mini zoo, harus ada pengembangan.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved