Ingin Dapat Hak Waralaba Erafone, Harus Siapkan Lokasi di Mal
Hasil pantauan terhadap tiga gerai ponsel yang sudah diwaralabakan itu akan dijadikan acuan
Penulis: Eben Haezer Panca | Editor: Satwika Rumeksa
SURYA Online, SURABAYA - Meski jadwal penawaran waralaba gerai ponsel tertunda akibat gejolak nilai tukar Rupiah, PT Erafone Artha Retailindo, anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk, masih terus memantau tiga gerai ponsel di Jakarta yang dijadikan proyek percontohan waralaba.
Hasil pantauan terhadap tiga gerai ponsel yang sudah diwaralabakan itu akan dijadikan acuan untuk menyusun strategi-strategi berikutnya sebelum penawaran dilakukan.
Sejauh ini, menurut Marketing and Communication Director Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo, belum muncul perubahan syarat-syarat menjadi franchising.
Nilai investasi awal untuk memperoleh hak waralaba sebesar Rp 500 juta dan masih ditambah dengan fee sekitar Rp 50 juta selama lima tahun.
“Untuk lokasinya sudah harus disediakan dan syaratnya harus ada di dalam mal. Kalau ruko, selama lokasinya strategis, akan kami pertimbangkan. Gambarannya, setelah 2,5 tahun investasi yang dikeluarkan investor diprediksi sudah bisa BEP (break even point atau balik modal), ” kata Djatmiko, Senin (21/10/2013).
Djatmiko optimistis tawaran waralaba gerai ponsel tersebut akan menguntungkan investor karena mengusung keunikan tersendiri yang tak dimiliki gerai ponsel lainnya. Keunikan itu terletak pada ragam merek atau brand ponsel yang dijual di gerai yang diklaim paling lengkap.
Apabila waralaba gerai ponsel ini terealisasikan dan disambut positif oleh investor, pastinya jumlah gerai ponsel yang memakai bendera Erafone akan bertambah semakin banyak. Hingga akhir Juni 2013 saja, jumlah gerai yang ada di Indonesia telah mencapai 393 unit dan saat ini diperkirakan telah bertambah menjadi sekitar 410 gerai.
Sepanjang tahun ini, Erafone menargetkan penambahan gerai sebanyak 65 unit dan sudah terealisasi sebanyak 43 unit hingga triwulan ketiga.
